Di jalanan, kita sering melihat truk molen atau truk mixer yang membawa adonan semen segar ke lokasi konstruksi. Ciri khas yang paling mudah dikenali adalah tabung besar berbentuk silinder di bagian belakangnya yang selalu berputar, bahkan saat truk sedang melaju. Lalu, apa sebenarnya alasan ilmiah di balik rotasi terus-menerus tersebut? Jawabannya berkaitan erat dengan sifat fisika dari campuran semen dan prinsip gaya gesek serta gravitasi.
Semen yang dibawa oleh truk molen bukan hanya bubuk semen, tetapi sudah berupa campuran dari semen, air, pasir, dan kerikil. Campuran ini disebut beton basah atau adukan beton. Jika dibiarkan diam terlalu lama, adukan ini akan mulai mengendap, memisahkan antara air dan material padat, lalu mengeras. Proses pengerasan ini adalah reaksi kimia hidrasi yang terjadi ketika semen bereaksi dengan air.
Dengan memutar tabung secara terus-menerus, truk molen menjaga campuran tetap homogen dan mencegah pengendapan. Gerakan ini juga memperlambat reaksi pengerasan, sehingga beton tetap dalam keadaan cair hingga sampai di lokasi pembangunan.
Tabung truk molen didesain dengan sirip spiral di bagian dalamnya, menyerupai ulir. Saat tabung berputar, campuran semen dipaksa bergerak sesuai arah spiral tersebut. Jika truk sedang menuju lokasi, putaran dilakukan dengan arah yang membuat beton teraduk dan terdorong ke belakang agar tidak tumpah.
Gaya gesek antara material dengan dinding tabung serta gaya sentrifugal akibat putaran membantu menjaga beton tetap bergerak dan bercampur. Tanpa rotasi ini, material berat seperti kerikil bisa turun ke bawah, sedangkan air naik ke atas, menyebabkan campuran menjadi tidak merata dan kualitas beton menurun drastis.
Menariknya, saat adukan akan dituang ke tempat pengecoran, arah putaran tabung dibalik. Dengan membalik arah putaran, desain spiral dalam tabung membuat campuran semen terdorong keluar melalui corong khusus di bagian belakang.
Ini semua bekerja berkat perpaduan antara gaya gesek, gravitasi, dan sistem mekanik dalam tabung molen yang terus berputar secara terkendali.
Tabung pada truk molen tidak berputar hanya untuk gaya, tapi karena alasan yang sangat penting: menjaga beton tetap cair dan homogen hingga tiba di lokasi proyek. Prinsip-prinsip fisika seperti perpindahan material, gaya gesek, gaya sentrifugal, serta reaksi kimia hidrasi semuanya berperan dalam proses ini. Rotasi tabung menjadi kunci agar beton tetap dalam kondisi terbaik untuk digunakan dalam konstruksi.