Al-Qur’an banyak mengandung ayat yang menggambarkan keteraturan dan keseimbangan alam semesta. Salah satu ayat yang menarik dalam konteks ilmu astronomi adalah Surah Az-Zariyat ayat 7, yang berbunyi:
Tafsir Ringkas Kemenag:
'demi langit yang mempunyai jalan-jalan yang merupakan garis edar atau orbit yang teratur sebagai arah dari pergerakan semua benda langit, seperti bumi, bintang-bintang, planet-planet, dan galaksi-galaksi"
Ayat ini mengisyaratkan bahwa benda-benda langit memiliki jalur atau orbit yang tetap, tidak bergerak secara acak. Dalam ilmu fisika, konsep ini selaras dengan Hukum Kepler, yang menjelaskan bagaimana planet dan benda langit lainnya bergerak dalam orbitnya.
Makna "Orbit-Orbit" dalam Surah Az-Zariyat (51:7)
Kata الØُبُÙƒِ (al-ḥubuk) dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna, salah satunya adalah "jalur yang teratur dan terjalin dengan baik". Dalam konteks astronomi, ini bisa diartikan sebagai lintasan atau orbit benda langit yang terstruktur dengan rapi.
Ayat ini menguatkan konsep bahwa alam semesta tidak diciptakan secara sembarangan, tetapi memiliki keteraturan yang luar biasa, sebagaimana telah dibuktikan dalam kajian ilmiah tentang pergerakan planet, bintang, dan galaksi.
Ayat lain mengenai garis edar / orbit planet:
- "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS Yasin: 40)
- "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, serta matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS Al Anbiya: 33)
- "Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan yang tepat." (QS Ar Rahman: 5)
- "Maka Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam." (QS At Takwir: 15-16)
Hukum Kepler dan Keteraturan Orbit Benda Langit
Johannes Kepler (1571–1630) merumuskan tiga hukum tentang gerak planet berdasarkan pengamatan terhadap orbit benda langit. Ketiga hukum ini menjelaskan keteraturan dalam tata surya dan mendukung pemahaman tentang orbit sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.
1. Hukum Kepler I (Hukum Orbit Elips)
"Setiap planet bergerak dalam orbit berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokusnya."
Contoh penerapannya:
- Planet-planet dalam tata surya, termasuk Bumi, bergerak dalam orbit elips mengelilingi Matahari.
- Bulan juga mengorbit Bumi dalam jalur elips.
- Bintang-bintang dalam galaksi pun memiliki pola orbit tersendiri.
2. Hukum Kepler II (Hukum Luas Areal Konstan)
"Garis hubung antara planet dan matahari menyapu luas yang sama dalam waktu yang sama."
Hukum ini menjelaskan bahwa kecepatan planet tidak konstan. Saat berada lebih dekat dengan matahari (perihelion), planet bergerak lebih cepat, sedangkan saat lebih jauh (aphelion), planet bergerak lebih lambat.
Makna dalam perspektif Al-Qur'an:
- Ayat ini menegaskan keteraturan yang ada di alam semesta, termasuk dalam perubahan kecepatan orbit benda langit.
- Fenomena ini juga menunjukkan keseimbangan gravitasi yang telah ditetapkan oleh Allah, sehingga planet tetap berada pada jalurnya tanpa keluar dari orbit.
3. Hukum Kepler III (Hukum Harmonik)
"Kuadrat periode orbit planet berbanding lurus dengan pangkat tiga sumbu semi-mayor orbitnya."
Hukum ini menunjukkan bahwa semakin jauh sebuah planet dari Matahari, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran orbit.
Contoh penerapannya:
- Merkurius, yang berada lebih dekat ke Matahari, hanya membutuhkan 88 hari untuk menyelesaikan satu orbit.
- Bumi membutuhkan 365,25 hari untuk satu revolusi.
- Pluto, yang jauh dari Matahari, memerlukan 248 tahun untuk satu orbit penuh.
Orbit dalam Skala yang Lebih Besar
Selain dalam tata surya, hukum Kepler juga berlaku dalam skala yang lebih besar:
1. Orbit Bintang di Galaksi:
- Bintang-bintang di galaksi Bima Sakti, termasuk Matahari, memiliki orbit mengelilingi pusat galaksi.
- Matahari membutuhkan sekitar 225-250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi pusat Bima Sakti.
- Galaksi-galaksi di alam semesta juga memiliki pergerakan teratur, sesuai dengan hukum gravitasi.
- Ada bukti bahwa galaksi-galaksi bergerak dalam pola tertentu dalam gugusan galaksi yang lebih besar.
Keselarasan antara Sains dan Al-Qur’an
Ayat QS. Az-Zariyat: 7 dan hukum Kepler menunjukkan bahwa alam semesta beroperasi dengan hukum yang tetap dan teratur. Ini mengindikasikan adanya keseimbangan kosmik yang telah ditetapkan oleh Allah.
- Alam semesta memiliki keteraturan dalam orbit benda langit, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.
- Hukum Kepler menjelaskan bagaimana benda langit bergerak dengan jalur yang tetap dan mengikuti hukum gravitasi.
- Ilmu pengetahuan modern justru semakin memperkuat keajaiban dan kebesaran penciptaan Allah dalam mengatur alam semesta.
Dengan demikian, ilmu astronomi dan hukum fisika tidak bertentangan dengan ajaran Islam, melainkan semakin memperjelas kebesaran Allah dalam menciptakan dan mengatur alam semesta.
Wallahu A’lam.