QS. Al-Kahfi Ayat 96 dan Kaitannya dengan Teknologi Pengelasan Modern

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Al-Qur'an mengandung banyak ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah QS. Al-Kahfi ayat 96, yang menceritakan tentang pembangunan tembok Dzulqarnain untuk menghalangi Ya’juj dan Ma’juj:

آتُونِي زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًۭا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًۭا

"Berilah aku potongan-potongan besi." Hingga ketika besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia berkata, "Tiuplah (api itu)!" Hingga ketika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia berkata, "Berilah aku tembaga (cair) agar aku tuangkan ke atasnya." (QS. Al-Kahfi: 96)

Ayat ini menggambarkan bagaimana besi dan tembaga digunakan dalam proses metalurgi yang menyerupai prinsip dasar teknologi pengelasan (welding) dalam dunia modern.


Prinsip Metalurgi dalam QS. Al-Kahfi Ayat 96

Ayat ini mengandung beberapa unsur penting dalam metalurgi dan pengelasan, yaitu:

1. Penggunaan Besi sebagai Material Utama

  • Dzulqarnain meminta zubar al-hadid (potongan-potongan besi), yang menunjukkan bahwa besi sudah digunakan sebagai material utama dalam pembangunan struktur kokoh.
  • Dalam pengelasan modern, besi (Fe) dan baja adalah bahan utama dalam konstruksi, teknik sipil, dan manufaktur industri.
2. Proses Pemanasan dan Oksidasi Logam

  • Setelah besi ditumpuk hingga merata, Dzulqarnain memerintahkan untuk meniup api agar besi menjadi merah membara.
  • Ini menyerupai proses preheating dalam pengelasan, di mana logam dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu agar dapat dilebur dan lebih mudah menyatu.
  • Teknik ini juga mirip dengan blast furnace dalam industri baja modern, yang menggunakan panas tinggi untuk mencairkan besi.
3. Penggunaan Tembaga Cair sebagai Material Pengisi

  • Setelah besi membara, tembaga cair (qitran) dituangkan ke atasnya.
  • Ini menyerupai konsep filler metal dalam pengelasan, di mana logam tambahan digunakan untuk memperkuat ikatan antara dua bagian logam utama.
  • Tembaga dikenal sebagai logam yang memiliki daya rekat tinggi, tahan korosi, dan konduktor panas yang baik, sehingga sering digunakan dalam industri logam modern.

Hubungan dengan Teknologi Pengelasan Modern

Proses yang disebutkan dalam QS. Al-Kahfi ayat 96 memiliki kesamaan dengan beberapa metode pengelasan modern berikut:

1. Las Oksiasetilena (Oxy-Acetylene Welding / OAW)

  • Metode ini menggunakan api hasil pembakaran gas oksigen dan asetilena untuk melelehkan logam dan menggabungkannya.
  • Sama seperti dalam ayat ini, besi dipanaskan hingga membara, lalu logam cair (tembaga dalam kasus Dzulqarnain) dituangkan untuk memperkuat struktur.
2. Las Busur Listrik (Arc Welding)
  • Dalam teknik ini, busur listrik digunakan untuk mencairkan besi, mirip dengan proses pemanasan dalam ayat ini.
  • Elektroda yang digunakan dalam las ini juga mengandung logam pengisi (filler metal) yang membantu memperkuat sambungan.

3. Proses Peleburan di Blast Furnace

  • Dalam industri baja modern, tanur tinggi (blast furnace) digunakan untuk melebur besi dengan suhu sangat tinggi.
  • Prinsipnya serupa dengan proses Dzulqarnain: besi dipanaskan, ditiup angin panas, dan dicampur dengan logam lain untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat.

Dari QS. Al-Kahfi ayat 96, kita bisa melihat bahwa prinsip metalurgi dan pengelasan sudah digunakan sejak zaman dahulu. Proses yang dilakukan oleh Dzulqarnain memiliki kesamaan dengan teknologi pengelasan modern, terutama dalam aspek:

✅ Penggunaan besi sebagai material utama
✅ Pemanasan besi hingga membara menggunakan api
✅ Penuangan tembaga cair sebagai logam pengisi (filler metal)
✅ Prinsip oksidasi dan fusi logam yang menyerupai teknologi welding

Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an telah memberikan gambaran tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dikaji lebih dalam, bahkan dalam bidang teknik dan industri modern.

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107)

Teknologi pengelasan yang berkembang saat ini bisa jadi merupakan bentuk penyempurnaan dari prinsip-prinsip yang sudah disebutkan dalam QS. Al-Kahfi 96. Hal ini membuktikan bahwa ilmu dalam Al-Qur'an tetap relevan sepanjang masa dan dapat menjadi inspirasi bagi perkembangan teknologi. 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)