KESEJAJARAN IMPULS-MOMENTUM DALAM FENOMENA SOSIAL SPIRITUAL
Oleh : Arif Alfatah As Srageny
(Guru Fisika MA Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta)
Ramadhan hari keempat, bahasan kita lanjutkan tentang impuls-momentum benda. Dalam dunia fisika, hukum-hukum alam mengajarkan bagaimana benda berinteraksi satu sama lain, bagaimana energi berpindah, dan bagaimana perubahan terjadi. Salah satu konsep mendasar dalam fisika adalah impuls dan momentum, yang menjelaskan bagaimana suatu gaya dapat mengubah gerak suatu benda. Namun, konsep ini tidak hanya berlaku dalam sains, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam ajaran agama.
Al-Qur'an dan Hadis memberikan pandangan yang memperkuat pemahaman kita tentang perubahan, ketahanan, dan keseimbangan dalam kehidupan, baik dalam skala alam semesta maupun dalam perjalanan spiritual manusia. Mari kita jelajahi pemaknaan mendalam dari filosofis impuls dan momentum. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“…..bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya….?” (QS. Al Anbiya: 30)
Ayat ini sering dikaitkan dengan teori Big Bang, yaitu peristiwa besar yang menyebabkan terbentuknya alam semesta, proses ini dapat dianalogikan sebagai tumbukan tak lenting sempurna, di mana energi kinetik tidak sepenuhnya dipertahankan sebagai energi gerak, tetapi berubah menjadi bentuk energi lain yang menciptakan struktur baru dalam alam semesta.
Dalam konsep impuls dan momentum, tumbukan ini menggambarkan bagaimana interaksi besar dapat mengubah sistem secara total. Sama seperti dalam kehidupan, peristiwa besar yang terjadi pada diri seseorang dapat mengubah arah hidupnya, membentuk karakter baru, dan menciptakan “realitas” yang berbeda. Rosulullah bersabda:
"Perumpamaan seorang mukmin itu seperti pohon kurma. Apa pun yang terjadi padanya, ia tetap tegak berdiri." (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa seorang mukmin harus memiliki daya tahan yang tinggi dalam menghadapi ujian hidup, sebagaimana pohon kurma yang tetap kokoh meskipun diterpa angin kencang. Dalam fisika, konsep ini dapat dikaitkan dengan impuls yaitu perubahan momentum akibat gaya yang bekerja dalam selang waktu tertentu. Jika suatu benda memiliki momentum besar (misalnya karena massanya besar atau kecepatannya tinggi), maka benda tersebut lebih sulit dihentikan meskipun diberikan gaya besar.
Seorang mukmin yang memiliki keimanan yang kuat seperti benda dengan momentum besar, ia tidak mudah terpengaruh oleh tekanan atau cobaan, karena ia memiliki landasan (momentum) yang kokoh dalam hidupnya. Dalam tumbukan, hukum kelestarian momentum menyatakan bahwa total momentum sebelum dan sesudah tumbukan tetap sama, kecuali ada gaya luar yang bekerja.
Impuls-Momentum dalam Fenomena Sosial dan Spiritual
Dalam kehidupan sosial, perubahan sering terjadi karena adanya "gaya luar" yang bekerja dalam selang periode waktu tertentu. Misalnya, revolusi sosial terjadi ketika tekanan terhadap masyarakat berlangsung dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan perubahan besar.
Gerakan hak asasi manusia mendapat momentum ketika banyak individu bersatu dan terus bergerak dalam satu arah yang sama. Ini seperti konsep fisika: semakin besar gaya yang diberikan dan semakin lama waktu gaya itu bekerja, semakin besar perubahan momentum yang terjadi dalam suatu sistem.
Dalam kehidupan spiritual, seseorang yang memiliki keimanan yang kuat ibarat benda yang memiliki momentum besar. Ia tidak mudah terhentikan oleh godaan atau rintangan kecil. Orang yang konsisten dalam ibadah membangun momentum spiritual yang kuat, sehingga sulit tergoyahkan. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki keteguhan iman akan mudah berubah arah hanya karena gangguan kecil.
Bolehlah kita nyatakan…
Semakin besar usaha seseorang dalam mencari kebenaran (seperti gaya dalam impuls), maka semakin besar perubahan dalam dirinya. Sebagaimana firman Alloh dalam QS. Al Ankabut: 69.
“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”.
Ilmu fisika dan agama mengajarkan satu prinsip keselarasan bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan, tetapi bagaimana kita menghadapinya bergantung pada seberapa besar momentum yang kita bangun dalam diri kita.
=============================================
Ngabuburit Tadabur Ayat Semesta
Dari Tepian Lembah Ngosit Barat Laut Jogja
Sabtu Pahing, 4 Ramadhan 1446 H - 4 Maret 2025 M