Jakarta – Pemerintah akan mengubah sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) mulai tahun 2025, dengan beberapa perubahan aturan dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu perubahan signifikan adalah penggantian jalur zonasi dengan jalur domisili. Selain itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menerapkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Nilai TKA ini akan digunakan dalam proses seleksi SPMB 2026.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menegaskan bahwa nilai TKA untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak akan menjadi penentu kelulusan, tetapi akan menggantikan nilai rapor dalam jalur prestasi SPMB untuk seleksi ke jenjang berikutnya.
"SPMB nantinya tidak lagi menggunakan rapor, melainkan Tes Kemampuan Akademik. Misalnya, nilai TKA siswa SD akan menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi jalur prestasi ke tingkat SMP," ujar Mu'ti dalam taklimat media di kantor Kemendikdasmen, Senin (3/3/2025).
Ia menambahkan bahwa nilai TKA tidak menentukan kelulusan siswa, tetapi menjadi salah satu faktor seleksi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Proses seleksi ini akan diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Mu'ti menjelaskan bahwa keputusan untuk menggantikan nilai rapor dengan TKA di jalur prestasi didasarkan pada kekhawatiran mengenai validitas rapor. Beberapa pihak menilai bahwa terdapat praktik manipulasi nilai oleh oknum guru demi membantu siswa masuk ke sekolah favorit.
"Banyak masyarakat mempertanyakan keabsahan nilai rapor. Tidak jarang guru memberikan nilai lebih tinggi dari yang seharusnya. Seharusnya enam, diberi delapan. Seharusnya delapan, diberi sepuluh. Oleh karena itu, kami berupaya meminimalkan hal ini dengan menerapkan Tes Kemampuan Akademik," jelasnya.
TKA untuk siswa kelas 12 SMA akan mulai diterapkan pada November 2025, sedangkan untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP dijadwalkan berlangsung pada Februari 2026.
sumber: detik.com
