Eksperimen Sederhana Gaya Lorentz, Siswa MAN 2 Bantul Pelajari Interaksi Arus Listrik dan Magnet

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم



Siswa kelas 12 IPA MAN 2 Bantul melakukan pembelajaran eksperimen fisika yang berfokus pada pengamatan fenomena gaya Lorentz. Eksperimen ini bertujuan untuk memahami prinsip dasar gaya yang timbul ketika arus listrik mengalir melalui kawat penghantar yang ditempatkan pada medan magnet. Dalam kegiatan ini, siswa secara aktif menggunakan peralatan sederhana yang terdiri dari batu baterai, kabel, dan magnet U.

Siswa-siswi tampak antusias dalam menjalankan eksperimen. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing dilengkapi dengan batu baterai, kabel penghantar, dan magnet berbentuk U. Setiap kelompok bertugas untuk merangkai rangkaian sederhana, di mana kawat penghantar yang terhubung ke baterai diletakkan di antara dua kutub magnet U.

Setelah memastikan semua alat tersusun dengan benar, siswa mengalirkan arus listrik dari batu baterai melalui kawat. Ketika arus listrik mulai mengalir, mereka mengamati perubahan yang terjadi pada kawat. Beberapa siswa memperhatikan bahwa kawat tersebut bergerak sedikit menjauh dari posisi semula ketika didekatkan ke medan magnet.


Iksan Taufik H. kemudian menjelaskan bahwa fenomena yang diamati merupakan manifestasi dari gaya Lorentz, bahwa kawat yang dialiri arus listrik mengalami gaya dorong atau tarik tergantung arah arus dan medan magnet. “Ini adalah prinsip yang sama yang diterapkan pada motor listrik dan generator, di mana gaya Lorentz memegang peran penting. Untuk menentukan arah gaya Lorentz menggunakan kaidah tangan kanan, di mana ibu jari menunjukkan arah arus, jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet, dan jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz yang bekerja pada kawat. tambahnya.

Salah satu siswa, Raisa, mengungkapkan kekagumannya atas eksperimen tersebut. "Awalnya saya tidak menyangka bahwa arus listrik dan medan magnet bisa menghasilkan gaya yang nyata. Setelah melihat langsung, saya jadi lebih paham bagaimana prinsip ini bekerja." katanya.

Iksan Taufik H menutup sesi pembelajaran dengan diskusi interaktif, membahas aplikasi gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam alat elektronik dan mesin. Ia berharap bahwa melalui eksperimen ini, siswa-siswi MAN 2 Bantul tidak hanya memahami teori secara konsep, tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang akan memperkuat pemahaman mereka tentang fisika. "Belajar fisika tidak hanya tentang menghitung, tetapi juga tentang memahami fenomena alam yang terjadi di sekitar kita." pungkasnya.

Pembelajaran berbasis eksperimen seperti ini diharapkan mampu membangkitkan minat siswa terhadap sains, serta mendorong mereka untuk mengeksplorasi lebih lanjut dunia fisika dalam kehidupan nyata.










Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)