Mobil Listrik: Klaim Ramah Lingkungan yang Tidak Sepenuhnya Benar

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم



Baterai tidak menghasilkan listrik tetapi mereka menyimpan listrik yang diproduksi di tempat lain, terutama melalui batubara, uranium, pembangkit listrik alami atau generator diesel.

Jadi klaim bahwa mobil listrik adalah kendaraan nol emisi, tidak benar sama sekali karena listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit listrik yang bahan bakarnya dari membakar batu bara atau gas.

Mereka yang antusias dengan mobil listrik dan revolusi hijau harus melihat lebih dekat pada baterai, juga turbin angin dan panel surya.

Baterai mobil listrik berbobot sekitar 450 kg, kurang lebih sebesar koper. 

Untuk membuat satu baterai kendaraan listrik (BEV), Anda memerlukan bahan-bahan berikut:

11.000 kg garam untuk litium
15.000 kg kobalt
2.270 kg resin untuk nikel
11.000 kg tembaga
Secara keseluruhan, Anda harus menggali 225.000 kg tanah untuk mendapatkan bahan-bahan ini.

Dalam energi surya, proses pembuatan panel matahari memerlukan bahan kimia berbahaya, seperti klorin dan asam sulfat. Juga dibutuhkan bahan seperti galium, arsenik, dan beberapa senyawa lain yang sangat toksik. Debu silikon dari proses ini juga berbahaya bagi pekerja dan panel tidak bisa didaur ulang.

Untuk turbin angin, setiap unit memiliki berat 1.688 ton dan terdiri dari 1300 ton beton, 295 ton baja, 48 ton besi, 24 ton fiberglass, serta bahan langka seperti neodymium dan praseodymium. Turbin memiliki umur sekitar 15-20 tahun dan bilah rotornya tidak dapat didaur ulang setelah rusak.

Secara keseluruhan, energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin memerlukan banyak bahan dan proses yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan.

Tentu, teknologi ini punya tempatnya, tapi kita harus lihat lebih dalam dari sekadar klaim bebas emisi. "Going Green" mungkin terlihat ideal, tetapi jika diperiksa secara realistis, biayanya yang tersembunyi dan dampaknya bisa lebih merusak lingkungan daripada yang terlihat.


Sumber Tulisan:
"Life Cycle Assessment of Lithium-Ion Batteries for Automotive Applications" oleh JRC (Joint Research Centre)

Journal International Energy Agency (IEA) dan National Renewable Energy Laboratory (NREL).

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)