Para ahli telah lama mendeteksi ujung langit dan batasnya dengan ruang angkasa yang disebut sebagai Garis Karman. Garis ini dinamai berdasarkan fisikawan keturunan Amerika-Hungaria bernama Theodore von Karman pada tahun 1957, yang menjadi orang pertama yang mencoba mendefinisikan batas antara Bumi dan antariksa.
Taipei Zoo |
Menurut NASA, setiap lapisan atmosfer memainkan peran penting dalam mendukung berbagai bentuk kehidupan di Bumi. Fungsinya beragam, mulai dari melindungi dari radiasi kosmik penyebab kanker hingga menciptakan tekanan yang memungkinkan keberadaan air. Saat objek naik ke lapisan atmosfer terluar, tekanannya drastis berkurang. Meskipun pesawat terbang memiliki kabin yang dapat mengatur tekanan, perubahan ketinggian yang cepat dapat memengaruhi saluran eustachius, sehingga telinga bisa terasa pecah saat lepas landas di pesawat terbang.
Akhirnya, udara menjadi terlalu tipis bagi pesawat konvensional untuk terbang, dan inilah titik yang telah ditetapkan sebagai ujung langit dan permulaan ruang angkasa oleh para ilmuwan. Garis Karman bukan hanya digunakan sebagai batas pesawat terbang, tetapi juga sebagai batas untuk memastikan pesawat antariksa dapat meninggalkan Bumi dan satelit dapat mengorbit Bumi.
Garis Karman diperkirakan sebagai wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit dapat mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali. Faktor-faktor seperti ukuran dan bentuk satelit mempengaruhi hambatan udara dan kemampuannya untuk mengorbit Bumi.
Satelit yang berada di orbit Bumi rendah, kurang dari 1.000 km, cenderung akan jatuh dalam beberapa tahun karena tarikan atmosfer secara bertahap memperlambat kecepatan orbit. Garis Karman didefinisikan pada ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi, namun ada kemungkinan bahwa objek dapat mengorbit di bawah garis tersebut. Namun, untuk melakukan hal tersebut, objek tersebut harus mencapai kecepatan orbit yang sangat tinggi yang sulit dipertahankan karena gesekan atmosfer.
Garis Karman merupakan ambang batas imajiner namun praktis antara perjalanan udara dan perjalanan antariksa, dan hal ini menjadi kriteria untuk mencapai ruang angkasa.
Sumber: cnbcindonesia.com