Ayat Al-Quran yang berhubungan dengan petir terdapat dalam Surah Ar-Ra'd ayat 13:
"Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, serta para malaikat (pula) karena takut kepada-Nya, dan Dia lepaskan kilat-kilat yang membinasakan dengan izin-Nya; dan Allah mengarahkan kilat-kilat itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan mereka mendebat tentang Allah, padahal Dia sangat keras azab-Nya."
Penjelasan ilmiah mengenai fenomena petir berkaitan dengan ayat ini adalah sebagai berikut:
Petir merupakan hasil dari fenomena alam yang kompleks yang melibatkan muatan listrik yang terjadi di dalam awan dan antara awan dengan bumi. Ketika kondisi atmosfer menjadi sangat tidak stabil, muatan listrik terbentuk di dalam awan, dimana bagian atas awan menjadi bermuatan positif dan bagian bawah awan menjadi bermuatan negatif.
Ketika perbedaan muatan listrik antara awan dan bumi mencapai titik tertentu, terjadi pelarian muatan yang disebut "pemutusan sambaran" (lightning discharge). Pemutusan sambaran ini berupa aliran listrik yang sangat kuat dan cepat, biasanya bergerak dari awan ke bumi, meskipun ada juga yang bergerak dari bumi ke awan atau antara awan sendiri.
Ketika terjadi pemutusan sambaran, terjadilah kilatan cahaya yang disebut "kilat" (lightning). Kilat ini terlihat sebagai cahaya terang dan tajam yang memenuhi langit, yang sesuai dengan ungkapan dalam ayat Al-Quran "Dan Dia lepaskan kilat-kilat yang membinasakan dengan izin-Nya."
Pada saat terjadinya kilat, terdapat juga suara yang disebut "guruh" (thunder). Suara guruh ini terdengar keras dan bergemuruh, yang sesuai dengan ungkapan dalam ayat Al-Quran "Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya."
Ayat tersebut juga menyebutkan bahwa Allah mengarahkan kilat-kilat itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Hal ini mengacu pada fakta bahwa petir tidak selalu mengenai setiap titik di bumi secara acak, tetapi biasanya mengenai titik-titik tertentu sesuai dengan kondisi atmosfer dan medan listrik yang ada.
Poin-poin di atas memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena petir yang sesuai dengan ayat Al-Quran yang disebutkan. Penting untuk dicatat bahwa penjelasan ini adalah interpretasi ilmiah dan dapat dihubungkan dengan pemahaman manusia terhadap fenomena alam yang terjadi. Ayat Al-Quran mengandung kebenaran spiritual dan pesan-pesan agama, sementara penjelasan ilmiah berfokus pada aspek fenomena fisik yang dapat diamati dan dijelaskan.
Wallohu'alam