Fisika dan Alquran adalah sumber pengetahuan dan pemahaman tentang alam semesta dan cara kerjanya. Sementara Al-Qur'an terutama merupakan teks agama, ia juga mengandung banyak ayat yang mengacu pada fenomena alam dan prinsip-prinsip ilmiah. Berikut beberapa contohnya:
“Dan Dia telah menundukkan untukmu malam dan siang, dan matahari dan bulan, dan bintang-bintang tunduk dengan perintah-Nya” (Quran 16:12). Ayat ini mengakui keteraturan dan keteraturan dalam pergerakan benda langit, yang dapat dijelaskan melalui ilmu fisika dan astronomi.
“Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit, dan Kami tumbuhkan dengan air itu segala sesuatu” (Quran 6:99). Ayat ini mengakui pentingnya curah hujan dalam menopang kehidupan di Bumi, yang dapat dipelajari melalui ilmu meteorologi.
"Apakah mereka tidak melihat burung-burung di atas mereka, melebarkan sayapnya dan melipatnya? Tidak ada yang bisa menegakkannya kecuali Yang Maha Penyayang" (Quran 67:19). Ayat ini menjelaskan cara terbang burung yang dapat dipahami melalui prinsip-prinsip aerodinamika.
"Dan gunung-gunung sebagai pasak?" (Quran 78:7). Ayat ini mengakui peran stabilisasi yang dimainkan gunung di kerak bumi, yang dapat dijelaskan melalui ilmu geologi.
“Dan Kami telah menjadikan langit sebagai kanopi yang dijaga dengan baik; namun mereka berpaling dari Tanda-tanda yang ditunjukkan oleh hal-hal ini” (Quran 21:32). Ayat ini mengakui keluasan dan kerumitan alam semesta, yang dapat dipelajari melalui bidang astronomi dan astrofisika.
"Dan Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara mereka dalam enam hari dan kemudian bersemayam di atas Arasy. Kamu tidak memiliki pelindung atau perantara apa pun selain Dia, jadi apakah kamu tidak akan diingatkan?" (Quran 32:4). Ayat ini mengakui penciptaan alam semesta, yang dapat dipelajari melalui bidang kosmologi dan astrofisika.
