Istilah “tujuh langit” yang disebut dalam berbagai ayat Al-Qur'an, maknanya adalah benda-benda langit yang jumlahnya tak terhitung banyaknya. Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa keadaan bumi adalah seperti itu pula.
cnnindonesia.com |
Selain informasi di atas, Al-Qur'an juga mengisyaratkan bahwa makhluk-makhluk hidup itu bertasbih kepada Allah. Ini mengisyaratkan bahwa yang memuji tidak saja makhluk yang ada di bumi, tetapi juga makhluk yang tinggalnya di luar bumi. Makhluk-makhluk itu tersebar di seantero alam raya ini. Mereka semua memuji dan mensucikan-Nya. Allah mengisyaratkan kenyataan ini dalam Surah an-Nuur/24 ayat 41:
"Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh, telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan". (QS an-Nuur/24: 41)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
"Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari". (ar-Ra‘d/13: 15)
Uraian di atas mengisyaratkan adanya kehidupan di luar bumi. Sejalan dengan hal itu, Al-Qur'an secara tegas telah menginformasikannya, sehingga secara agamis kenyataan ini tidak perlu diragukan. Bila fenomena ini memang yang disepakati, maka muncul pertanyaan tantang lokasi tempat makhluk-makhluk itu tinggal. Dugaan awal dari jawabannya adalah bahwa makhluk-makhluk itu adanya di planet-planet yang tersebar di ruang angkasa luas di luar bumi. Tempat-tempat tersebut mesti mengandung beragam hal yang diperlukan bagi terwujudnya kehidupan, seperti air, oksigen, bahan makanan, dan lain sebagainya.
Telah diketahui bahwa di ruang angkasa terdapat miliaran galaksi yang terbentuk dari bintang atau planet yang tidak terhitung jumlahnya. Setiap gugusan bintang ini tentu memiliki karakter-karakter yang serupa antara yang satu dengan lainnya, walaupun mestinya keadaan itu tidak persis sama. Karena itu, adanya planet-planet yang keadaannya serupa dengan bumi merupakan suatu keniscayaan yang
tidak diragukan. Dengan demikian, adanya kehidupan di tempat-tempat tersebut
sangat memungkinkan.
Pertanyaan lain yang muncul dari isyarat adanya kehidupan di luar bumi adalah apakah ada kemungkinan manusia atau makhluk lainnya bertemu dengan ciptaan Allah yang ada di luar bumi?
wallohu'alam