Penemuan radioaktivitas alam oleh Henri Becquerel segera mengikuti penemuan sinar X oleh Rontgen, dan untuk tujuan yang baik. Becquerel membaca makalah yang berisi penjelasan Rontgen tentang sinar barunya vang berdaya tembus yang dihasilkan oleh sinar katoda, yang juga menghasilkan pemendaran pada kaca tabung katoda. Becquerel menerangkan bahwa zat-zat tertentu yang menjadi berpendar dalam terang, mungkin bisa memiliki daya tembus yang sama dengan sinar X—ini suatu teori yang tidak benar, tetapi teori ini menuntun pada penemuan yang berharga.
Becquerel memilih senyawa pendar uranium. Untuk menguji teorinya, ia membungkus lempeng fotografi dalam kertas warna hitam, meletakkan sebuah kristal senyawa uranium di atas lempeng yang terbungkus kertas tersebut, dan meletakkannya di bawah sinar matahari. Ketika lempeng fotografi dicuci, lempeng tersebut menghasilkan gambar kristal uranium. Becquerel, seorang pelaku percobaan yang cermat, sebelumnya telah merasa pasti bahwa kertas warna hitam akan melindungi lempeng fotografi dari sinar matahari, jadi ia juga yakin bahwa tidak hanya sinar matahari saja yang memanaskan lempeng. Ia menganggap percobaan tersebut sebagai sebuah penguatan untuk teorinya.
Kemudian terjadilah suatu hal yang kebetulan, atau paling tidak campur tangan dari suatu peristiwa alam yang menuntun kepada sebuah era baru yang tidak hanya mempengaruhi ilmu kimia dan fisika, tetapi juga seluruh kehidupan di planet ini: zaman nuklir dan atom. Matahari tidak bersinar di Paris selama beberapa hari (sebuah peristiwa umum). Karena Becguerel menganggap bahwa sinar matahari diperlukan untuk mengaktifkan pemendaran dari kristal uranium, ia menunda percobaannya dan menyimpan uranium di sebuah laci, di atas lempeng fotografi yang terbungkus dengan aman.
Setelah beberapa hari, Becquerel mencuci lempeng fotografi yang telah berada di dalam laci dengan kristal uranium. Ia memperkirakan hanya akan mendapatkan gambar kristal yang suram, yang dihasilkan dari sedikit kadar residu pemendaran di dalam kristal uranium. Yang mengejutkannya, gambar yang dihasilkan pada film malah sama kuatnya dengan kondisi ketika kristal uranium dan film yang terbungkus diletakkan di hawah sinar matahari! Pada tahap ini, Becquerel menarik kesimpulan vang benar: efek sinar matahari yang menghasilkan pemendaran kristal uranium tidak ada hubungannya dengan pencahayaan lempeng fotografi vang terbungkus di bawahnya, tetapi pencahayaan ini berasal dari kristal uranium itu sendiri, bahkan di tempat yang gelap sekalipun.
Becquerel mulai menguji semua sampel yang berisi uranium untuk mendapatkan sinar yang menyinari film fotografi melalui kertas warna hitam—yakni sinar yang bukan sinar biasa. Ia menemukan bahwa setiap senyawa uranium murni atau bahkan bijih uranium yang tidak murni mempunyai sifat ini. Ia dapat mengukur radiasi-radiasi dari zat-zat ini dengan menggunakan sebuah elektroskop karena radiasi-radiasi mengionisasi udara melalui tempat-tempat yang dilewati. Pengoperasian elekrroskop didasarkan bahwa muatan-muatan yang sama selalu tolakmenolak. Gaya penolakan bisa dilihat melalui pembelokan konduktor yang fleksibel yang bekerja melawan gaya pembalikan mekanik.
Bersambung.... Insya Allah