Rontgen segera menyadari bahwa ia telah menemukan fenomena yang sama sekali baru. Sinar ini bukanlah sinar katoda yang menerangi layar pijar yang berjarak lebih dari satu yard dari tabung. Dengan semangat yang menggebu-gebu, ia sendirian mencurahkan perhatiannya selama rapa minggu berikutnya untuk menggali bentuk baru dari radiasi Ini. Ia melaporkan penemuan-penemuannya di sebuah makalah yang diterbitkan di Wurzburg, pada tanggal 28 Desember 1895 yang berjudul "A New Kind of Ray, a Preliminary Communication" (Sinar Jenis Baru, Sebuah Komunikasi Pendahuluan). Meskipun ia menjelaskan dengan akurat sebagian besar sifat-sifat dasar dari sinar baru tersebut di makalah ini, pengakuannya bahwa ia belum sepenuhnya memahami sinar baru ini ditunjukkan dengan nama yang ia pilih untuk sinar tersebu sinar X. (Sering juga disebut sinar Rontgen.)
Ia melaporkan bahwa sinar baru itu tidak terpengaruh oleh magnet, seperti halnya sinar katoda yang diketahui terpengaruh oleh magnet. Sinar tersebut tidak hanya akan menekan udara dalam jarak lebih dari satu yard, berbeda dengan sinar katoda yang terbatas sampai dua atau tiga inci, tetapi (dikutip dari makalah Rontgen):
Semua benda ditembus pandang terhadap agen ini, meskipun dalam tingkat yang sangat berbeda-beda. . . kertas sangat tembus pandang: saya bisa melihat layar pijar menyala dengan terang di belakang buku jilidan sekitar seribu halaman .... (Dengan cara yang sama, pemijaran muncul di belakang kumpulan dua pak kartu .... Balok kayu yang tebal juga tembus pandang, papan dari kayu pohon cemara yang mempunyai ketebalan dua atau tiga sentimeter hanya sedikit menyerap sinar. Lempeng aluminium dengan ketebalan kira-kira lima belas milimeter, meskipun lempeng tersebut sangat melemahkan kekuatan, tidak menyebabkan pemijaran menghilang sama sekali . . . . Jika tangan diletakkan di antara tabung pelepas muatan dan layar, bayangan tulang yang lebih gelap terlihat di dalam gambar bayangan yang sedikit gelap dari tangan itu sendiri.
Rontgen menemukan bahwa ia bahkan dapat merekam gambar-gambar kerangka seperti itu pada film fotografi. Sifat sinar X ini dengan segera menarik perhatian dunia kedokteran. Dalam waktu yang sangat singkat, sinar X digunakan secara rutin untuk diagnosis di rumah-rumah sakit di seluruh dunia.
Hanya sedikit saja peristiwa dalam sejarah sains yang mempunyai pengaruh sekuat penemuan Rintgen. Dalam waktu satu tahun setelah pengumumannya yang pertama, telah muncul 49 buku dan pamflet dan lebih dari seribu artikel tentang sinar X. Namun demikian, dalam tempo hampir 20 tahun barulah terdapat kemajuan yang berarti tentang sifat-sifat radiasi dari sinar & yang telah ditemukan Rontgen.
Ketika Swedish Academy of, Sciences menganugerahkan Hadiah Nobel untuk pertama kalinya pada tahun 1901, pilihan untuk pemenang bidang fisika adalah Rontgen. Penemuan ini pastilah merupakan kepuasan yang besar bagi Akademi sehingga, -enemuan istimewa ini dianugerahi penghargaan yang pertama.
========================================================================
Biografi singkat
Wilhelm Conrad Rintgen dilahirkan di Lennep, Prussia, pada tahun 1845. Ia menerima pendidikan pertamanya di Belanda setelah keluarganya pindah ke negara tersebut ketika ia berumur tiga tahun. Setelah studi singkat di Sekolah Teknik dan University of Utrecht, ia diterima sebagai mahasiswa di Sekolah Politeknik di Zirich, tempat ia menerima gelar diploma sebagai insinyur teknik mesin. Namun demikian, ia menjadi lebih tertarik dalam bidang sains murni daripada bidang teknik, dan mempelajari metematika dan fisika. Setelah belajar bersama August Kundt, ia mendapatkan gelar Ph.D. dari University of Zurich, dengan tesisnya " Studies of Gases” (Studi-studi tentang Gas). Ia mengikuti Kundt ke Wuzburg satu tahun kemudian, kemudian ke Strasbourg, tempat Rontgen menerima pengangkatan untuk pertama kalinya sebagai seorang dosen. Pada tahun 1888 ia menjabat sebagai profesor fisika dan direktur di Physical Institute di University of Wuzburg. la memegang jabatan ini selama 12 tahun dan di universitas inilah ia menemukan sinar X. Pada tahun 1900 pemerintah Bavaria memintanya untuk memimpin Physical Institute di Munich, yang ia jalani selama sisa karirnya. Ia meninggal dunia pada tahun 1923, dalam usia 78 tahun.
Radiasi yang dihasilkan dari sinar yang ditemukan Rontgen mungkin telah memperpendek hidupnya karena ia tidak melindungi dirinya dari sinar X selama melakukan percobaan-percobaannya. Ia telah membuat sebuah kamar di laboratoriumnya, bukan untuk perlindungan kesehatan, tetapi untuk kemudahan pengembangan fotografi pada siang hari. Efek yang mematikan dari penyerapan sinar X yang terlalu banyak belum disadari sepenuhnya selama masa hidup Rontgen.
Sumber: Serendipity: Penemuan-Penemuan Bidang Sains Yang Tidak Disengaja