Pentingnya Einstein
Pada peralihan abad XX, dunia ilmu pengetahuan mengalami persoalan-persoalan besar dalam hal teori. Konsep tentang ruang, waktu, dan gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton pada abad XVII, yang kemudian menguasai ilmu fisika, ternyata tidak lagi berdaya untuk menunjang penyelidikan yang kini dilakukan.
Alam semesta menurut konsep Newton merupakan suatu kerangka tetap tentang ruang dan waktu. Gerak benda dianggap dapat diterangkan dalam pengertian kerangka mutlak” ini tanpa rujukan terhadap benda lain. Ketika ditemukan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnet yang bergerak dalam kecepatan tertentu, para ilmuwan mencoba menjelaskan bagaimana cahaya itu bergerak melintasi ruang. Mereka berhipotesis bahwa suatu zat yang disebut ''eter”” mengisi semua ruang dan eter itu mengangkut gelombang.
Salah satu pengaruh yang mungkin timbul akibat hipotesis itu ialah bahwa kecepatan cahaya yang diamati akan berbeda sesuai dengan apakah pengamatan itu dilakukan ”'di bawah angin” atau ''di atas angin” ketika bergerak melintasi eter. Namun, dalam percobaan-percobaan yang dilakukan, perbedaan demikian tidak ditemukan. Persoalan-persoalan ini dan yang lain-lain membuat dunia ilmu pengetahuan dalam keadaan ragu-ragu.
Einstein menjawab tantangan ini dengan membuat beberapa asumsi yang radikal. Ia berasumsi bahwa tidak ada sesuatu gerak benda yang "'mutlak'' dalam suatu semesta yang tetap. Akan tetapi, gerak bagaimanapun dari suatu benda hanya dapat dijelaskan dalam kaitan dengan gerak benda-benda yang lain. Kecepatan cahaya itu sendiri merupakan suatu yang mutlak. Kecepatan itu tidak berubahubah, tidak peduli apa pun gerak dari pengamat. Waktu adalah juga nisbi relatif. Jam bergerak lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari gerak nisbi pengamat. Pemikiran ini merupakan perubahan mendasar dalam pemahaman kita mengenai sifat-sifat jagat raya.
Einstein juga menemukan bahwa massa suatu benda adalah nisbi terhadap kecepatannya. Makin cepat suatu benda bergerak, makin lebih masif benda itu. Kecepatan yang terbatas adalah kecepatan cahaya. Dari sini ia berkesimpulan bahwa materi dan energi adalah ekuivalen. Persamaannya yang terkenal, E = m.c2, menyatakan bahwa energi sama dengan materi dikalikan kuadrat kecepatan cahaya. Sebelumnya radiasi elektromagnet dipandang sebagai gangguan dalam 'eter”. Kini radiasi elektromagnet harus dipandang sebagai kenyataan fisika, sebagaimana juga kenyataan materi.
Einstein juga memberikan sumbangan penting bagi teori kuantum yang pertama kali ditemukan oleh Max Planc pada tahun 1900. Teori kuantum, yang mendasari seluruh fisika modern, berpendirian bahwa radiasi harus dipandang sebagai dipancarkan atau diserap dalam berkas” atau kuantum energi dan juga harus dipandang sebagai gelombang, Einstein menunjukkan bahwa konsep ini menjelaskan berbagai fenomena fisika yang membingungkan, dengan demikian teori itu diterima secara umum.
Di antara banyak sumbangan Einstein kepada ilmu pengetahuan adalah pengembangan konsep tentang proses yang dikenal sebagai pancaran radiasi yang dirangsang. Kini proses itu digunakan dalam peralatan yang dikenal dengan nama laser.
Di samping itu semua, Einstein merupakan tokoh masyarakat dan kemanusiaan yang memainkan peran penting dalam sejarah. Ia bekerja untuk pembentukan Israel modern dan suatu kali pernah ditawari untuk menjabat sebagai presiden Israel. Karya-karya filsafatnya, kecintaannya terhadap musik, kejenakaannya—dan bahkan penampilan fisiknya pada usia tua, dengan rambut putihnya yang menyolok, serta kumisnya yang tebal—membuat Einstein menjadi tokoh yang unik dalam abad XX.
Selesai...
(Sumber : Ilmu Fisika, Grolier International, Inc)