Tantangan terbesar yang dihadapi fisika teori hari ini adalah bagaimana memadukan relativitas umum (teori gravitasi Einstein, yang menggantikan teori Newton untuk keadaan gravitasi kuat) dengan mekanika kuantum (yang berlaku di skala terkecil). Perpaduan keduanya diperlukan untuk waktu sangat singkat sesudah ledakan Besar, 10-43 detik, ketika alam semesta sebesar 10-35 m (100 miliar miliar kali lebih kecil daripada inti atom) dan gravitasi luar biasa besar (dengan semua zat dan energi terkonsentrasi di ruang sekecil itu).
Para ahli fisika telah berhasil menggabungkan listrik dan magnetisme (Maxwell), kemudian elektromagnetisme dengan gaya Inti lemah (Abdus Salam, Weinberg, dan Glashow—yang menerima Hadiah Nobel 1979 atas karya mereka), kemudian dengan gaya inti kuat (model standar fisika zarah), tapi gravitasi sejauh ini belum bisa disatukan dengan yang lain. Beberapa “teori” serius telah diajukan, terutama Teori Dawai (String Theory) tapi tak ada yang sudah dibuktikan lewat percobaan maupun disepakati para ahli.
Revolusi kuantum kini telah diterapkan dalam teknologi elektronika, dengan upaya untuk memperkecil chip komputer, tapi yang lebih menjanjikan dan menarik adalah nanoteknologi, dengan kemungkinan membangun robot sebesar atom yang bisa melakukan berbagai tugas di berbagai ranah. Dari bioteknologi dan kedokteran sampai penerapan di bidang energi, industri, dan lingkungan hidup, juga "komputer kuantum" yang memanfaatkan efek kuantum (superposisi, keterikatan) untuk melipatgandakan kemampuan menyimpan dan mengirim informasi melebihi sistem biner (0 dan 1) sederhana komputer biasa. Selain itu, "teleportasi" benda (mengirim semua informasi dan ciri benda dari satu tempat ke tempat lain dalam sekejap), yang dulu hanya ada di fiksi sains, telah menjadi kenyataan—setidaknya untuk zarah, dengan impian memperbesar cakupan "teleportasi” ke molekul yang makin besar, dan barangkali kelak sel serta makhluk hidup...
Terakhir, di ranah penerapan sains juga, upaya membangun reaktor nuklir fusi yang menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkannya masih berlanjut. International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) yang sekarang sedang dibangun di Prancis direncanakan memulai operasi pada 2020 dan menjalankan reaktor fusi utuh pada 2027. Kita tunggu apakah benar ITER bisa mencapai fusi skala besar dengan keseimbangan energi positif, dan apakah biaya proyeknya menunjukkan masa depan dengan energi murah.
Sumber: Memahami Sains Modern, Bimbingan untuk Kaum Muda Muslim