Medan listrik adalah ruang atau daerah di sekitar muatan listrik yang dapat memengaruhi (menarik/menolak) muatan listrik lain yang berada di daerah itu. Benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik dinamakan muatan sumber. Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam sembarang tempat di dalam medan tersebut.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garisgaris gaya listrik. Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan akan berakhir di benda yang bermuatan negatif.
Sementara itu, muatan yang diletakkan dalam pengaruh medan listrik dinamakan muatan uji. Besar kecilnya gaya yang dialami oleh muatan uji di dalam medan listrik disebut kuat medan listrik (E). Arah kuat medan listrik selalu menjauhi atau meninggalkan pusat medan yang bermuatan positif (+) dan menuju atau mendekati pusat medan yang bermuatan negatif (–).
E = kuat medan di suatu titik (N/C)
r = jarak titik ke sumber medan (m)
q = muatan sumber (C)
q0 = muatan uji (C)
k = tetapan Coulomb = 9 × 109 Nm2/C2
ε0 = permitivitas hampa udara = 8,85 × 10–12 C2/Nm2
Jika ada muatan yang tidak segaris maka penyelesaiannya menggunakan vektor. sebagai contoh gambar berikut ini:
r = jarak titik ke sumber medan (m)
q = muatan sumber (C)
q0 = muatan uji (C)
k = tetapan Coulomb = 9 × 109 Nm2/C2
ε0 = permitivitas hampa udara = 8,85 × 10–12 C2/Nm2
Jika ada muatan yang tidak segaris maka penyelesaiannya menggunakan vektor. sebagai contoh gambar berikut ini: