Penemuan para ilmuwan muslim yang menunjukkan keteladanan mereka dalam penemuan ide hukum gravitasi umum, sebagaimana yang dipopulerkan atas nama Newton meskipun pada dasarnya ia hanya
menyimpulkan berbagai pendapat dan karya-karya ilmiah para ilmuwan muslim yang mendahuluinya pada masa kejayaan peradaban Islam dan juga masa kebangkitan Eropa.
Hukum gravitasi umumyang dirumuskan Sir Isaac Newton sebagaimana yang kita kenal sekarang, menjelaskan tentang gerakan planet-planet di orbitrya yang mengitari matahari karena adanya asumsi bahwa gravitasi matahari dan planet-planetnya merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan berputar tersebut. Penerapannya pada semua benda dalam alam raya ini benar. Hukum ini menyatakan bahwa semua benda di alam raya menarik benda lain dengan kekuatan atau daya yang berbanding lurus dengan hasil perkalian massa dua benda dan berbanding terbalik dengan persegi empat jarak antara keduanya. Perbandingan ini dapat diketahui melalui gravitasi umum.
Di antara ilmuwan muslim terkemuka yang memahami pengaruh gravitasi secara ilmiah dan benar, maka dapat kami sebutkan antara lain: Al-Bairuni, Al-Khazin, Al-Hamdani, Imam Ar-Razi, dan lainnya. Di antara naskah-naskah yang memperbincangkan dan menjelaskan masalah ini adalah pernyataan Al-Bairuni ketika membantah orang-orang yang menolak hukum bahwa bumi itu berputar mengitari dirinya dan meyakini bahwa jika bumi itu berputar, maka segala sesuatu yang ada di permukaannya seperti bebatuan dan pepohonan akan menerbangkannya. Al-Bairuni menegaskan bahwa bumi ini menarik benda-benda di atasnya ke arah porosnya. Dalam AI-Q anun Al-Mas' udi,ar Al-Bairuni menjelaskanya "Bahwasanya seluruh umat manusia di atas bumi akan tetap berdiri tegak layaknya benda-benda lain di seluruh permukaan bola bumi. Di atasnya benda-benda itu akan tertarik kebawah."
Di samping itu, Al-Khazin juga menjelaskan bahwa benda-benda yang jatuh akan tertarik ke arah poros bumi. Ia juga menjelaskan relatifitas atau prosentase kecepatan yang semakin kuat ketika benda-benda itu jatuh. Dalam Mizan Al-Hikmah, al-Khazin berkata, "Benda yang berat itulah yang selalu bergerak dengan kekuatan konstan ke poros dunia." Maksudnya, berat benda itulah yang memiliki kekuatan yang menggerakkannya ke titik pusahnya." Imam Ar-Razi menemukan ide universalitas gravitasi pada semua benda yang terdapat dalam alam raya sehingga terjadi daya tarik benda terhadap benda-benda di sekitarnya yang jauh."Pada edisi kelima dari majalah Al-lklil, yang terbit di Yaman,mempresentasikan sebuah penelitian berharga mengenai Makanah AlHamdani fi Tarikh Tathawwur Mafhum Al-lnsan li Zhahirah Al-Jadzibiyyah (Posisi Al-Hamdani Dalam Sejarah Perkembangan Pemahamn Manusia Terhadap Fenomena Gravitasi) dan menjelaskan pemahaman-pemahaman bangsa Arab terhadap prinsip, kecenderungan dan gravitasi bumi, serta menjelaskan sejauhmana bangsa Arab memahami apa yang mereka kenal dengan sebutanAl-Haqiqah Al-Fiziyaiyah Al-Juz'iyyah (hakikat parsial fisika), yang membentuk sebagian dari fenomena gravitasi. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama Thaqah Al-Maudhi' atat Thaqah Al-Kumun (Energi Potensial), yang pada dasarnya dihasilkan dari ketinggian."
Dalam hal ini, Al-Hamdani memperlihatkan bukti-bukti dari beberapa naskah, yang di antaranya pernyataan Ibnu Sina dalam Bab: Ath-Thabi'iyyaf, dari bukunya Asy-Syifa', "Benda yang benar-benar ringan itulah yang dapat bergerak sangat jauh dari pusabrya. Dengan karakternya yang ringan, maka benda tersebut terus berputar dalam geraknya di atas semua benda. Yang saya maksudkan dengan berputar di sini bukan semua posisi di atas benda, melainkan posisi yang memungkinkannya untuk menghentikan gerak. Sedangkan benda berat yang sangat berkontradiksi dengannya. Gerakanya bisa menjadi lebih cepat karena kecenderungannya menjauh dari ruang lingkupnya melewati semua benda selainnya. Benda tersebut akan berhenti di bawah semua benda."
bersambung.....
Baca juga .. Kontribusi Umat Islam dalam Mekanika (3)