Kincir cahaya yang seolah tampak oleh kita berputar terus di toko mainan, apa yang membuat mainan ini bekerja?
Benda itu disebut radiometer dan umumnya dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa cahaya mempunyai tekanan. Padahal sesungguhnya tidak.
Anda tentu pernah melihatnya. Radiometer sepintas lalu tampak seperti bola lampu yang diberdirikan. Di dalam bola lampu, yang sebagian besar udaranya telah dipompa ke luar, ada empat baling-baling tipis dari logam yang dipasang seperti sebuah kincir pada sumbu sangat licin. Salah sama sisi pada tiap baling-baling itu mengilap (atau kadangkadang putih), sedangkan sisi yang lain hitam. Sisi mengilap tiap baling-baling berhadapan dengan sisi hitamm baling-baling di sebelahnya, begitu scterusnya. Ketika dihadapkan ke cahaya matahari, baling-baling itu berputar, sisi-sisi hitamm menjauh sedangkan sisi-sisi mengilap mendekat.
Orang telah mencoha menjelaskan mengapa radiometer berputar sejak tahun 1873, ketika ditemukan Sir William Cmokes (1832-1919). Menurut sang penemu, penyebabnya adalah tekanan cahaya‚ yang entah bagaimana mendorong permukaan hitam lebih keras daripada ketika mendorong permukaan mengilap. Sir William, yang pada hakikatnya orang pintar tetapi salah soal efek tekanan cahaya, menggulirkan pencarian ilmiah yang sekarang masih ber1angsung. Bahkan ensiklopedia saat ini pun masih mengedepankan penjelasan Crockes soal radiometer meskipun dapat ditunjukkan bahwa itu salah.
Penjelasan terkini dan terbaik tentang radiometer, yang akan saya berikan di akhir artikel, agak sulit dicerna dan masih diragukan oleh sebagian ilmuwan, termasuk saya.
Pertama, mari kita pelajari dahulu beberapa penjelasan yang jelas keliru tentang radiometer, yang sayangnya terus beredar segencar radiometer di api neraka.
Tekanan radiasi
Cahaya, sebagaimana diketahui banyak orang, adalah radiasi elektromagnetik. Dan radiasi elektromagnetik, yang entah telah kita ketahui atau dapat kita ketahui dengan cepat aliran paket-paket energi sangat kecil yang disebut foton. Foton berperilaku seperti peluru-peluru kecil, yakni ketika mengenai sesuatu, mereka dapat menimbulkan dampak Hsik. Sebagai contoh, foton-foton dalam cahaya sungguh dapat membentur elektron keluar dari benda padat pada umumnya. Orang menyebutnya efek fotolistrik dan penjelasan tentang foton ygng telah saya berikan pernah membuat Albert Einstein memenangkan Hadiah Nobel.
Maka, orang mungkin mengira, aliran peluru-peluru foten yang membentur sirip-sirip radiometerlah yang membuat alat itu berputar sama seperti ketika kita memberondong senapan mesin ke sebuah baling-baling cuaca. Meskipun tekanan radiasi memang ada, kita tahu tekanan itu terlalu lemah untuk mendorong baling-baling. Selain itu, tekanan radiasi akan membuat radiometer berputar ke arah berbeda.
Berikut: ini alasannya. Cahaya diserap permukaan hitam dan dipantulkan permukaan mengilap. Permukaan hitam pada baling-baling dengan demikian menelan foton-foton, sedangkan permukaan mengilap langsung mengembalikan atau menggenyahkan foton-Foton dan sekaligus memberikan tendangan balik seperti ketika senapan baru memuntahkan peluru. Itu akan menyebabkan baling baling berputar, sisi mengkilap menjauh sedangkan sisi hitam mendekat padahal ini berlawanan dengan kenyataan.
Bersambung.........