Gelombang Gravitasi
Gambar
ini mengilustrasikan dua lubang hitam yang saling mengitari satu sama
lain. Sistem semacam inilah yang menciptakan gelombang gravitasi yang
berhasil dideteksi untuk pertama kalinya. Kredit: MIT-Caltech.
Berdasarkan relativitas umum Einstein, saat sebuah benda bermassa
sangat besar dan bergerak dipercepat, akan terbentuk riak kecil pada
ruang waktu di sekitarnya dan menjalar menjauhi benda tersebut. Riak
pada ruang waktu inilah yang disebut sebagai gelombang gravitasi dengan laju penjalaran sama dengan laju cahaya, yaitu tiga ratus ribu kilometer perdetik.
Riak pada ruang waktu itu teramat sangat kecil hingga diperlukan
sumber massa yang sangat besar dan geraknya dipercepat. Contohnya adalah
dua buah lubang hitam yang saling mengitari satu sama lain. Saat saling
mengitari itulah, jarak antara kedua lubang hitam itu akan semakin
mendekat dan laju keduanya semakin dipercepat hingga mendekati laju
cahaya. Pada akhirnya kedua lubang hitam itu akan saling menyatu untuk
membentuk satu lubang hitam yang lebih besar.
Penemuan gelombang gravitasi inilah yang makin mengukuhkan teori relativitas umum Einstein yang dibangun 100 tahun sebelumnya. Gelombang Gravitasi
berhasil dideteksi LIGO pada tahun 2015. Bukan hanya dari tabrakan dua
lubang hitam yang berhasil dideteksi oleh LIGO dan VIRGO, melainkan juga
tabrakan bintang neutron.
Relativitas Umum dalam Kehidupan Sehari-hari
Ide bahwa gravitasi adalah kelengkungan ruang waktu memang tidak
mudah dibayangkan. Akan tetapi, implikasinya bisa kita temukan bahkan
dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling mudah, semakin kita menjauh
dari massa yang besar maka gravitasi akan melemah dan waktu lebih cepat.
Perbedaan ini bisa dibuktikan pada orang yang tinggal di permukaan
Bumi dan orang yang berada pada gedung yang sangat tinggi. Seseorang
yang berada pada gedung yang sangat tinggi, waktunya akan lebih cepat
dalam orde nano detik, dan usianya memendek.
Untuk kasus ekstrim, ketika seseorang bisa mendekati lubang hitam
seperti pada film interstellar, waktunya melambat dibanding seseornag
yang berada jauh di luar pengaruh lubang hitam.
Salah satu manfaat lubang hitam adalah sistem GPS (Global Positioning System). Terdapat 24 satelit
GPS yang mengorbit Bumi pada ketinggian 20.300 km dengan kecepatan 3800
meter / detik. Pada ketinggian tersebut, medan gravitasinya juga
berbeda sehingga waktunya lebih cepat dibanding di permukaan Bumi.
Perbedaannya memang sangat kecil hanya dalam orde 7 nanodetik. Tapi,
dalam satu hari, perbedaan itu bisa membuat tingkat akurasi GPS bergeser
~ 8 – 11 km. Karena itulah satelit yang mengorbit Bumi sudah diprogram
untuk selalu melakukan sinkronisasi waktu agar tingkat akurasinya
terjaga.
Tak hanya itu. Penemuan gelombang gravitasi oleh detektor LIGO dan
VIRGO juga membawa teknologi detektor ini masuk dalam dunia
perminyakan. Rupanya, salah satu perusahaan gas dan minyak dunia sedang
mengembangkan salah satu sensor LIGO untuk mendeteksi anomali gravitasi
yang sangat kecil di Bumi akibat aktivitas seismik. Gunanya, untuk
mencari sumber minyak Bumi dan waduk gas alam baru di dalam Bumi.
Itu sekilas tentang kontribusi relativitas Einstein.
SELESAI
==============================================
Sumber : langitselatan.com
Terimakasih infonya,,
BalasHapus