Kaum konstruktivis beranggapan bahwa mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari otak guru ke siswa. Mengajar adalah lebih merupakan kegiatan yang membantu siswa sendiri membangun pengetahuannya. Maka peran seorang guru fisika bukanlah untuk menstransfer pengetahuan yang telah ia punyai kepada siswa, tetapi lebih sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka secara cepat dan efektif.
Secara garis besar fungsi sebagai mediator dan fasilitator dari guru itu dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut:
- Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa ambil tanggung jawab dalam membuat perencanaan belajar, melakukan proses berlajar, dan membuat penelitian.
- Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya (Watt & Pope, 1989).
- Menyediakan sarana yang merangsang berpikir siswa secara produktif. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik (Tobin, Tippins, & Gallard, 1994).
- Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa itu jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan memper-tanyakan apakah pengetahuan siswa itu dapat digunakan untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu dalam mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
Bersambung....... ....
=======================
Prof. Dr. Paul Suparno
(Guru Besar Pendidikan Fisika, USD YOGYAKARTA)