Eric Dubay menuliskan ,"Jika bumi adalah hamparan bidang datar, maka sifat dasar cairan yang mencari wadah dan membentuk tingkat permukaan baru konsisten dengan akal sehat dan apa yang dialami manusia. Namun, jika bumi adalah bola rakSasa yang berkedudukan miring pada sumbu ruang angkasa, yang tak berujung, berarti permukaan air yang benar-benar datar dan konsisten itu tidak pernah ada!. Terlebih Iagi jika bumi itu bulat seperti bola, maka semua permukaan air yang ada di dalam bumi, termasuk samudra yang sangat luas, pasti memiliki tingkat kecembungan tertentu. Tapi inni bertentangan dengan sifat dasar air dalam yang akan selalu rata" (The Flat-Earth Conpiracy, Eric Dubay).
Apa yang dinyatakan oleh Eric Dubay tentang air yang diam pasti datar merupakan bukti pula bahwa bumi itu datar. Keadaan sebaliknya pun dapat terjadi. Butiran air yang menetes di atas daun, secara universal terlihat tidak datar. Bahkan menunjukkan air diam yang membulat.
Ini menunjukkan ketidakpahamannya tentang sifat pandangan parsial dan universal. Benar memang bahwa air yang diam berada pada bejana berhubungan dengan berbagai variasi bentuknya, tetap menunjukkan bahwa permukaan air adalah datar, tidak melengkung (miniskus cembung). Namun hendaknya dipahami pula bahwa air datar pada bejana berhubungan itu tampak secara parsial dari keseluruhan air yang ada di permukaan bumi. Walaupun ini diperluas pada pemandangan air lautan luas yang diam sekalipun. Fakta parsial yang menunjukkan permukaan air yangdatar di lautan sebagaimana terlihat oleh mata manusia di tepi pantai atau di atas bukit maupun di puncak gunung yang berada di tepian pantai, tetap saja merupakan pandangan parsial yang tidak bisa serta merta digeneralisir untuk seluruh permukaan air di lautan. Mestinya, kesimpulan valid untuk kasus ini adalah bahwa permukaan air laut yang tampak oleh penglihatan mata manusa di tepi pantai adalah datar.
Oleh karena fakta yang terlihat oleh mata manusia di permukaan bumi sangatlah terbatas. Untuk benar-benar bisa membuktikan bahwa bentuk bumi itu adalah bulat, dan bukan datar maka haruslah dilihat secara universal, bukan secara parsial. Satu satunya cara terbaik adalah keluar dari bumi menuju ruang angkasa seperti satelit lalu melihat permukaan bumi dari luar bumi. Keberadaan satelit luar angkasa oleh banyak negara (yang ditolaknoleh kaum Flatter) cukuplah menunjukkan bukti bahwa bumi ini bulat, bukan datar. Sementara Eric Dubay mangacu Astronomi Zetetic Rowbotham tahun 1849. Suatu masa yang saat itu belum ada pesawat dan satelit luar angkasa!
Wallahu A'lam
=========================
Rahmat Abdulah, S. Si, M. Pd, dalam bukunya "The Earth Conpiracy?"