Oleh : Agus Purwanto, D.Sc.
(Dosen Fisika ITS, Penggagas Pesantren Sains TrenSains)
Bagi yang pernah naik pesawat, coba ingat sebentar apa yang kita rasakan saat pertama naik pesawat. Jawabnya, tentu senang meski ada sedikit khawatir. Yups, sepakat.
Selain senang dan khawatir, apalagi yang kita rasakan dan tentu menjadi pengalaman pertama yang sulit dilupakan. Apa ya ...?
Ingat sekarang, kuping sakit. Saat itu kita sibuk memegang dan berusaha menghilangkan rasa sakit itu, di antaranya dengan menggerakk-kan rahang kita. Rasa sakit di kuping tidak juga segera hilang.
Mungkin perlu ditanya, mengapa kuping kita sakit. Dan mengapa telinga?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita simak ayat al-Quran berikut.
Al-An'am (الأنعام) / 6:125)
فَمَنۡ یُّرِدِ اللّٰہُ اَنۡ یَّہۡدِیَہٗ یَشۡرَحۡ صَدۡرَہٗ لِلۡاِسۡلَامِ ۚ وَ مَنۡ یُّرِدۡ اَنۡ یُّضِلَّہٗ یَجۡعَلۡ صَدۡرَہٗ ضَیِّقًا حَرَجًا کَاَنَّمَا یَصَّعَّدُ فِی السَّمَآءِ ؕ کَذٰلِکَ یَجۡعَلُ اللّٰہُ الرِّجۡسَ عَلَی الَّذِیۡنَ لَا یُؤۡمِنُوۡنَ
"Barangsiapa yang Allah kehendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolahh ia sedang mendaki langit.Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orangg yang tidak beriman."
فَمَنْ maka barang siapa -
يُرِدِ menghendaki -
اللَّهُ Allah -
أَنْ bahwa -
يَهْدِيَهُ memberikan petunjukNya -
يَشْرَحْ Dia melapangkan -
صَدْرَهُ dadanya -
لِلْإِسْلَامِ untuk Islam -
وَمَنْ dan barang siapa -
يُرِدْ Dia kehendaki -
أَنْ bahwa -
يُضِلَّهُ Dia menyesatkannya -
يَجْعَلْ Dia akan menjadikan -
صَدْرَهُ dadanya -
ضَيِّقًا sempit -
حَرَجًا kesukaran -
كَأَنَّمَا seakann -
يَصَّعَّدُ ia mendaki -
فِي di/ke -
السَّمَاءِ langit -
كَذَلِكَ demikianlah -
يَجْعَلُ menjadikan -
اللَّهُ Allah -
الرِّجْسَ kekejian -
عَلَى atas -
الَّذِينَ orangg yang -
لَا tidak -
يُؤْمِنُونَ mereka beriman -
Informasi yang mau kita ambil dari ayat 125 surat al-An'am ini adalah bahwa orang yang disesatkan Allah dadanya terasa sesak. Nafas tersengall bagai baru lari kencang lantaran dikejar anjing tetangga. Sumpek kata orang Jawa.
Menariknya, orang sesak dada ini digambarkan seperti orang yang sedang menaiki langit.
Adakah kaitan dada sesak ini dengan telinga sakit saat orang naik pesawat? Jawabnya, ada.
Dada sesak sehingga berat dlm bernafas seperti orang yang baru berlari kencang atau orang tidur di lantai sambil mengangkat barbel ke atas. Ada tekanan.
Telinga sakit akibat ada tekanan udara yang berbeda antara di muka bumi dan pada ketinggian sekitar 10 km. Di dalam telinga terdapatnya selaput tipis yang sensitif terhadap perubahan tekanan udara ini.
Ketinggian pesawat terbang yang sekitar 10 km menyebabkan telinga terasa sakit. Dada sesak diilustrasikan sebagai orang yang naik mendaki langit, yasho' adu fis sama'. Artinya, langit adalah wilayah tempat pesawat mengarungi perjalanannya.