Sudah hampir sebulan sejak Avengers: Endgame dirilis di Indonesia. Sepertinya tak perlu memberikan peringatan bahwa tulisan ini akan mengandung banyak spoiler, terlebih trailer anyar Spiderman: Far From Home yang ibarat post-credit scene dari film tersebut sudah beredar.
Sebagaimana diketahui, time travel alias perjajalan waktu jadi plot utama dalam Avengers: Endgame. Para pahlawan super tersebut bisa kembali ke masa lalu dan kembali lagi ke masa mereka berasal.
Walau Avengers: Endgame mengolok-olok konsep perjalanan melintas waktu yang diusung oleh film-film lawas seperti Back to the Future dan Terminator, apakah mereka sudah menuangkan teori yang benar mengenai time travel? Prof. Husin Alatas, ahli fisika dari IPB, punya jawabannya.
"Alam ini kompleks. Kita bisa hidup karena adanya kompleksitas. Mengenai kompleksitas, cabang fisika yang menanganinya itu namanya termodinamika. Termodinamika itu memiliki tipe-tipe hukum, termodinamika satu, dua, dan tiga." ujarnya saat ditemui dalam sebuah diskusi publik di Jakarta.
"Di fisika, teori kedua termodinamika itu yang paling fundamental. Teori kedua termodinamika itu tentang ketidakteraturan alam semesta bahwa alam semesta itu selalu menuju ketidakteraturan. Entropinya selalu meningkat. Dan itu entropi alam semesta seluruhnya," katanya menambahkan.
Dalam hal ini, ketidakteraturan dapat diartikan sebagai kompleksitas. Sedangkan entropi merupakan derajat kompleksitas.
Lebih lanjut, pada hukum kedua termodinamika, arah waktu itu selalu menuju ke masa depan. Ia memberi contoh bahwa setiap orang mengalami penuaan, itu berarti menuju ketidakteraturan, dengan kompleksitas semakin bertambah.
"Ketika saya balik ke masa lalu, berarti ketidakteraturan itu berkurang, nah itu dilarang oleh hukum kedua termodinamika," ucapnya.
Dengan kata lain, hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa tidak semua proses di alam semesta dapat dibalikkan arahnya. Contohnya, aliran panas terjadi dari suhu tinggi ke rendah. Proses tersebut tidak dapat berlangsung dengan urutan yang berbeda.
"Hukum kedua termodinamika itu God's decision. Kalau buat saya itu God given rule, yang memang sudah diberikan, sampai sini batasnya," pungkas Prof. Husin.
Sumber: https://inet.detik.com/