Modern flat earth society ini di mulai dari abad 19 pencetusnya adalah Samuel Birley Rowbotham. Salah satu percobaan yang di lakukan oleh Rowbotham adalah Bedford Level Experiment di tahun 1838, Bedford adalah nama sebuah sungai di Norfolk Inggris. Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan apakah bumi bener-bener bulat seperti bola dan untuk menentukan dimana batas jarak lengkungan bumi (curvature). Di sungai Bedford terdapat saluran air yang panjang panjang banget dan lurus, tiap 6 mil (9.7 km) terdapat jembatan. Jika Bumi bulat, maka perahu di salah satu jembatan ga akan terlihat di jembatan satunya. Berdasarkan para ahli yang mengatakan bahwa total keliling bumi adalah 25.000 mil, seharusnya dalam jarak 6 mil (9.7 km) sudah ada lengkungan (curvature).
Robowtham mencoba melihat kapal setinggi 5 kaki menggunakan teleskop yang setinggi 8 inch yang ditaruh di atas air sungai Bedford. Setelah kapal tersebut melewati jarak lebih dari 6 mil (9.7 km), ternyata kapal tersebut masih bisa terlihat dengan jelas melalui teleskopnya. Harusnya kalau emang benar bumi itu berbentuk bulat ga mungkin donk kapal tersebut yang sudah melewati jarak 6 mil masih bisa terlihat walaupun pakai teleskop karena sudah berada di balik lengkungan bumi. Robowtham pun menerbitkan buku yang berjudul Zetetic Astronomy: Earth Not a Globe yang menyatakan Bumi merupakan piringan datar yang berpusat di Kutub Utara dan dibatasi sepanjang tepi selatannya oleh dinding es, Antartika, dengan Matahari dan bulan berada 3.000 mil (4.800 km) di atas permukaan Bumi. Dia juga menerbitkan selebaran berjudul "The inconsistency of Modern Astronomy and its Opposition to the Scriptures!!", yang berpendapat bahwa "Bible, alongside our senses, supported the idea that the earth was flat and immovable and this essential truth should not be set aside for a system based solely on human conjecture".
Tahun 1870, salah seorang pendukung fanatik Flat Earth, John Hampden, mengadakan taruhan buat siapa aja yang bisa membuktikan bumi bulat dan mematahkan hasil Bedford Experiment, dengan iming-iming hadiah $500. Kalo dihitung pake inflation calculator, maka uang $500 di tahun 1870 setara dengan uang $9457 di tahun 2015. Uang $9457 kalo dirupiahkan dengan asumsi kurs dollar Rp13.000 jadinya senilai Rp122.941.000. Banyak juga ya?
Alfred Russel Wallace yang merupakan penulis buku "The Malay Archipellago" dan kita kenal sebagai ilmuwan Biologi & eksplorer yang revolusioner sebagai salah satu penggagas teori evolusi (bersama Charles Darwin) pun tertarik dengan taruhan tersebut. Jika lo inget pelajaran IPS SD tentang garis Wallace dan garis Webber, yang dimaksud Wallace adalah Alfred Russel Wallace ini. Saat itu profesi scientist masih sangat langka, ga seperti sekarang. Hasil royalti buku Wallace dan penjualan beberapa koleksi burung tropis dan kupu-kupu yang dia kumpulkan selama petualangannya ga memberikan pemasukan yang memadai. Berbeda dengan Darwin yang berasal dari keluarga yang berada, Wallace berasal dari keluarga yang biasa-biasa aja. Oleh karena itu Wallace memutuskan buat ikutan taruhan itu karena pikirnya bisa dapet duit secara gampang sekaligus berharap “may stop these foolish people”.
Kekeliruan dari percobaan Rowbotham tidak menghitung pembiasan cahaya oleh uap air laut yang pasti terjadi ketika temperatur sangat tinggi. Mengingat percobaan ini dilakukan saat musim panas, maka penguapan air laut pasti terjadi, dan akibatnya adalah pembiasan cahaya (pembelokan cahaya) oleh uap air laut. (By the way, lo bisa tonton video tentang pembiasan optik di zenius.net)
Karena Wallace adalah ilmuwan beneran yang tau tentang hal tersebut, dia memastikan untuk menghindari efek pembiasan cahaya oleh uap air laut. Maka dia melakukan percobaan yang sama tetapi pada ketinggian titik pengamatan 4 meter. Hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa bagian bawah kapal menghilang, hasil yang berlawanan dengan yang diperoleh pada awal eksperimen Rowbotham. Hasil ini diakui oleh juri yang membuat Wallace memenangkan taruhan ini. Di kemudian hari eksperimen yang sama telah dilakukan oleh orang lain dan memberikan hasil sesuai dengan eksperimen Wallace.
Perdebatan masalah flat earth
Konsekuensi dari “teori” flat earth ini menafikan hampir semua ilmu pengetahuan yang selama ini berlaku, seperti gravitasi, matahari mengelilingi bumi, terjadinya gerhana, dan berbagai hal lain. Gimana caranya mengambil kesimpulan dari masalah ini? Dalam artikel zenius sebelumnya, Fanny udah pernah membahas tentang cara mengambil kesimpulan yang rasional, yang mana apabila terdapat permasalahan, maka kita mesti mengujinya dengan eksperimen atau data.
Kembali ke Alfred Russel Wallace, meskipun dia memenangkan taruhan, tapi hal tersebut sangat disesalinya dan bahkan dia bilang "most regrettable incident in my life". Kok bisa? Selama puluhan tahun, dia dan keluarganya terus-terusan mendapat ancaman pembunuhan, permasalahan hukum dan berbagai teror dari John Hapmden yang fanatik dan tidak bisa menerima kekalahan. Berikut yang Wallace katakan:
"The next matter was a much more serious one, and cost me fifteen years of continued worry, litigation, and persecution, with the final loss of several hundred pounds. And it was all brought upon me by my own ignorance and my own fault—ignorance of the fact so well shown by the late Professor de Morgan—that "paradoxers," as he termed them, can never be convinced, and my fault in wishing to get money by any kind of wager. It constitutes, therefore, the most regrettable incident in my life."
John Hampden sendiri tetep bersikukuh bahwa bumi berbentuk datar dan mengabaikan putusan juri yang memenangkan Wallace. Dia, hingga akhir hayatnya, terus-terusan menerror Wallace. Seperti halnya Hampden, pendukung flat earth lainnya juga mengabaikan sejarah dan fakta-fakta yang telah diajukan.
Hingga saat ini, tentu masih banyak banget orang yang masih percaya dengan bumi datar. Sampai di sini sih gue pribadi menyerahkan pada keyakinan masing-masing, itu hak mereka. Apakah kita mau terus maju bersama ilmu pengetahuan yang telah diuji berkali-kali oleh para ilmuwan dengan bermacam-macam pendekatan, atau mau mundur kembali 2300 tahun? Satu pelajaran berharga yang bisa dipetik dari Wallace, jangan menghabiskan waktu berdebat dengan fanatik.
Referensi:
Buku: Flat Earth the History of an Infamous Idea, Christine Garwood
https://people.sc.fsu.edu/~dduke/models
http://www.cloudynights.com/topic/306344-animated-gifs-for-ptolemaic-and-copernican-models/
http://www.popsci.com/10-ways-you-can-prove-earth-is-round