Oleh: Arif Alfatah As Srageny
Malaikat dan Jin adalah makhluk ciptaan Alloh yang menurut kerangka acuan manusia memiliki umur yang _’sangat lama (tua)’_. Informasi tersebut bisa kita lihat dari tanda dalam berita Alqur’an surat As Sajdah ayat 5 dan surat Al Hijr ayat 36-38, serta kabar yang sering menjadi pengalaman para Peruqyah ketika berdialog dengan Jin yang masuk tubuh manusia. Bagaimanakah sudut pandang ilmu Fisika dalam menjelaskan kabar tersebut....??
Dalam kerangka dunia fisik, jika manusia boleh dianggap merupakan makhluk ruh dan jasad, maka Malaikat & Jin bisa kita masukkan ke dalam ranah makhluk ruh. Bagian jasad manusia menjadikan dia terkungkung dalam alam dimensi 4 *[ruang (panjang, lebar, tinggi) dan waktu maju]*. Malaikat-Jin yang tergolong makhluk ruh, hidup di dimensi lebih atas dari dimensi 4 (bisa dimensi 5 atau diatasnya lagi). Hidup di dimensi 4 membuat manusia hanya bisa mengindera yang ada di dimensi 4 dan dimensi di bawahnya, serta tidak bisa mengindera dimensi di atasnya. Analisis matematis ini sejalan dengan kabar Alqur'an; *_...Sesungguhnya dia (setan-Jin) dan pengikutnya dapat melihatmu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka_ (Al A'raf; 27)*.
Laju terbesar yang mampu ditangkap/ukur di dimensi 4 terbatas pada laju rambat cahaya sekitar c = 300 juta m/s. Dalam kerangka *Teori Relativitas Einstein*, dijelaskan bahwa benda/objek yang bergerak mendekati cahaya akan mengalami selang waktu yang relatif melambat, terkenal dengan istilah pemuluran (dilasi) waktu. Peristiwa yang terkenal dari pemuluran waktu adalah *_Paradok Kembar_*, yaitu;
“ _Misal, dua orang kembar Falah dan Falih berumur 20 tahun. Kemudian Falah pergi berpetualang mengembara di angkasa dengan pesawat berkelajuan mendekati kecepatan cahaya (0,8c). Setelah berpetualang selama 12 tahun (menurut Falah) akhirnya kembali ke bumi dan ternyata Falah mendapati Falih saudara kembarnya sudah lebih tua, yaitu berumur 40 tahun, padahal Falah sendiri baru berumur 32 tahun. Kok bisa...? Persamaan teori relativitas Einstein tentang waktu dengan mudah menjelaskan fenomena tersebut._”
Apapun agama seseorang, istilah Malaikat-Jin dengan berbagai macam penyebutannya tidaklah asing bagi mereka. Agama Islam juga mengabarkan tentang perihal Malaikat-Jin, sebagaimana dalam Alqur'an; *_Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar dan Dia menciptakan Jin dari nyala api tanpa asap._ (Ar Rohman; 14-15).* Sedangkan dalam hadits juga diterangkan; *_Para Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian (tanah)._ (HR. Muslim no.2996).*
Kabar tersebut memberi penjelasan bahwa Malaikat berasal dari cahaya dan Jin tercipta dari api ('penghasil' cahaya), sehingga laju normal bagi Malaikat-Jin tidak jauh-jauh disekitar laju rambat cahaya (c = 300 juta m/s). Jika kita bandingkan dengan laju lari manusia (misal 3 m/s) maka didapatkan hingga sekitar 100 juta kali perbedaannya. Sehingga berdasarkan teori relativitas Einstein dalam waktu bersamaan, selang waktu yang dihabiskan Malaikat-Jin sangat-sangat lambat dibanding selang waktu yang diperlukan manusia. Lebih sederhananya jika manusia di dimensi 4 ini mengalami selang waktu 1000 tahun maka Malaikat-Jin mungkin baru mengalami selang waktu 1 hari atau beberapa jam tergantung laju normal gerak Malaikat-Jin.
Itulah sekelumit kecil upaya saya dalam bernalar fisika menjelaskan rahasia mengapa Malaikat-Jin cenderung berumur sangat lama menurut perhitungan manusia. Dengan teori relativitas Einstein, sesuatu yang pada awalnya menurut kebanyakan orang sulit diterima akal, akhirnya menjadi sesuatu yang bisa diterima akal/ logis. Semisal lagi, seperti apa yang dikabarkan dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47 sebagai berikut ini; *_Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhan-mu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu_*. Jika kita ambil rata-rata umur manusia berkisar 62 - 68 tahun (sebagaimana umur Nabi Muhammad _Sholallohu ‘Alaihi Wasalam_), maka alihragam informasi surat Al Hajj ayat 47 di atas, 1 hari *‘Jam Langit’* sama dengan 1000 tahun *Jam Bumi*, akan memberikan penjelasan bahwa ternyata jika kita menghabiskan umur hidup di Bumi 63 tahun, menurut Jam Langit umur yang kita habiskan setara dengan 1,5 jam saja... Waoww.... Selaras dengan hal tersebut muncul ungkapan orang Jawa *_sejatine urip iku mung mampir ngombe_*, ungkapan yang sangat menarik.
Sekali lagi, Teori Relativitas Einstein cukup mampu bisa menjelaskan ayat ‘Jam Langit’ (Al Hajj-47) di atas, meskipun pada kenyataan sesungguhnya kita belum mengilmui secara pastinya, tetapi dalam hal penjelasan peristiwa tersebut, Teori Relativitas Einstein mampu memberikan penalaran ilmiah yang masuk akal.
Itulah ilmu Fisika, suatu ilmu *‘Tafsir Alam Semesta’* dengan segala keterbatasannya yang bertujuan bukan fokus mencari pengakuan benar atau salah, melainkan lebih pada seberapa jauh suatu teori yang dibangun mampu memberi penjelasan nalar ilmiah dan memberikan perkiraan/prediksi secara tepat. Terbukti, penalaran dan prediksi teori fisika selalu menggawangi lahirnya teknologi-teknologi canggih sepanjang masa. Fisika merupakan dasar teknologi dan semua teknologi yang telah dicapai manusia hingga saat ini merupakan terapan nyata dari fisika
************************************
Laboratorium Fisika
MA Mu’allimin Muh. Yogyakarta
Selasa Kliwon
21 Dzulhijjah 1438 H – 12 September 2017 M