MEMPELAJARI FISIKA DALAM AL QURAN

2
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Oleh Muhammad Umar Muttaqin

(Mahasiswa Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)


Saat ini kita ketahui bahwa dunia sains sudah mulai dilirik oleh banyak pihak tidak terkecuali oleh masyarakat awam, kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik, memudahkan kehidupan setiap elemen masyarakat.

Salah satu cabang sains yaitu fisika yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari bahkan tanpa kita sadari, contohnya saat kita bersepeda kita membutuhkan gaya untuk bisa tetap seimbang dan memutar roda agar kita dapat melaju, dan jika ingin bergerak lebih cepat kita harus menambahkan percepatannya. Fisika dan kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan tetapi saat ini banyak orang yang lari dari agamanya dan berusaha menjadi seorang ateis karena berpikir konsep adanya tuhan adalah tidak masuk akal.

Akan tetapi tahukah anda bahwa fisika juga termasuk kedalam ayat-ayat dalam Al-Quran? Mari ikuti pembahasannya dalam artikel ini agar kita menjadi lebih yakin dan tidak termasuk dalam sains ateis.

Fisika dalam bahasa Yunani fysikós yang artinya "alamiah", dan fýsis yang berarti "alam" adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Lalu apa hubungan antara fisika dengan Al-Quran? Dalam ilmu tauhid keislaman ada tiga yaitu rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah, dalam hal ini akan dijelaskan mengenai rububiyah.

Rububiyah adalah meyakini Allah sebagai rabb bagi umat muslim, rububiyah juga meyakini bahwa Allah yang telah memberi kita hidup, kehidupan, dan juga yang mematikan kita, dalam artian ini Allah yang mengatur kehidupan manusia, sehingga kejadian yang ada di langit dan di bumi adalah atas kehendak Allah. Dalam masyarakat umum semua kejadian yang terjadi setiap hari baik itu angin yang berhembus, air yang mengalir dari atas ke bawah, maupun gaya gravitasi diketahui bahwa hal tersebut adalah hukum alam yang terjadi berdasarkan aturan alam, sehingga dapat kita katakan hukum alam merupakan hukum Allah yang mengatur segala kehidupan di dunia.

Seperti halnya benda langit yang berputar pada porosnya lalu mengelilingi pusatnya (matahari), hal tersebut juga di jelaskan dalam QS Yaasin : 39-40

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.(39) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(40).

Berdasarkan ayat tersebut kita mengetahui bahwa alam semesta ini memang beredar pada lintasannya masing-masing, Nicolas Copernicus pada tahun 1543 menyatakan bahwa bumi dan planet lain di alam semesta ini mengelilingi matahari pada lintasannya masing-masing, lalu gagasan Kepler pada tahun 1606 atau sekitar abad ke 17 yaitu dua abad setelah Quran turun Johannes kepler baru merumuskan hal tersebut. Al-Quran memang tidak menjelaskan semuanya tetapi Quran menjadi dasar bagi orang-orang yang berpikir seperti dalam QS Al-baqarah: 219

“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir”

Atau dalam .QS Az Zumar: 42

“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”

Bukan hanya tentang pergerakan planet saja tetapi masih banyak konsep fisika yang terdapat di dalam Al-Quran. Salah satu teori yang sangat menggemparkan pada awal abad ke-20 yaitu dating dari seorang fisikawan Jerman, Albert Einstein tentang relativitas. Konsep ruang dan waktu yang dijelaskannya sangat membuat gempar dunia, teori relativitas itu dirumuskan dengan E=MC2.

Rumus relativitas khusus sangat popular yang menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah konstan, sedangkan relativitas umumnya yang menyatakan bahwa setiap benda bermassa menyebabkan ruang dan waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap).

Banyak sekali misteri yang terdapat di alam semesta ini, Allah selalu memerintahkan kita dalam ayat-ayat-Nya untuk selalu berpikir disetiap kejadian yang ada di langit ataupun di bumi, konsep ruang dan waktu yang di kemukakan oleh Einstein juga terdapat di dalam Al-Quran.

Inilah beberapa ayat yang menjelaskan tentang konsep ruang dan waktu.

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-Sajdah:5).

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88).

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114).

Dan masih banyak lagi pastinya ayat Al-Quran yang belum dapat dijelaskan lebih dalam, tetapi tugas kita adalah selalu berpikir atas apa yang terjadi, bukan hanya ayat dalam Al-Quran tetapi alam semesta dan kejadian di dalamnya termasuk ayat-ayat Allah SWT.

Einstein pun mengakui akan kebenaran Alquran. “Alquran bukanlah buku seperti aljabar atau geometri. Namun, Alquran adalah kumpulan aturan yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar. Jalan yang tak dapat ditolak para filosof besar,” ungkap Einstein.  Wallahualam.

Al-Quran bukan hanya sebagai ritualitas biasa yang dibaca setiap hari tetapi Al-Quran adalah pedoman dan aturan serta menuntun kita kepada hal kehidupan yang lebih baik dan fisika bukanlah ilmu yang tidak perlu dibahas dengan konsep spiritual tetapi fisika adalah ilmu yang sangat dekat dan berkaitan dengan kehidupan manusia beragama.

Posting Komentar

2Komentar
Posting Komentar