Oleh :Yunanto Wiji Utomo
Kajian terbaru fisikawan Kanada dan Mesir menyatakan bahwa dunia tidak mengenal awal dan akhir. Big bang tidak pernah ada.
Ahmed Farag Ali dari Zewail City of Science and Technology di Mesir dan
Saurya Das dari University of Leithbridge di Kanada menemukan kenyataan
itu ketika berupaya mempelajari singularitas, obyek mampat sangat kecil
saat big bang terjadi.
Untuk memahami singularitas, fisikawan harus mengawinkan mekanika
kuantum - hukum fisika yang berlaku pada obyek sangat kecil - dengan
relativitas umum yang diajukan oleh Albert Einstein.
Ali dan Das berupaya memahami singularitas dengan sebuah persamaan yang
dikembangkan oleh Amal Kumar Raychaudhuri, profesor pembimbing Das saat
kuliah S-1 di Presidency University di Kolkata, India.
Ketika kedua fisikawan itu mengutak-atiknya, mereka menemukan bahwa
persamaan itu mendeskripsikan fluida yang tersusun atas partikel kecil.
Ali dan Das menduga bahwa fluida yang dideskripsikan dalam persamaan
tersusun atas graviton. Graviton sendiri merupakan partikel yang telah
lama diduga keberadaannya di alam semesta walaupun belum berhasil
ditemukan.
Dengan persamaan pula, dua fisikawan itu berusaha memprediksi perilaku
fluida hingga jauh ke masa lalu. Yang mengejutkan, lewat studi tersebut,
mereka tidak menemukan singularitas. Artinya, dunia tidak punya awal.
"Dunia akan bertahan selamanya. Dunia tidak punya akhir. Dengan kata lain, tidak ada singularitas," kata Das.
Diberitakan Nature Middle East, 28 Januari 2015 lalu, Das juga
menuturkan bahwa kajiannya juga berhasil memecahkan teka-teki tentang
energi gelap, energi yang berkontribusi pada pengembangan alam semesta.
Ketika Das menentukan massa tertenti graviton, mereka menemukan bahwa
densitas gravitasi fluida sama dengan materi gelap. Kesesuaian itu
menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki energi gelap.
Hasil riset atau pemodelan Ali dan Das dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Physical Letters B.Mengomentari hasil pemodelan itu, Brian Koberlein, pakar komunikasi
sains dari Rochester Institite of Technology, mengungkapkan bahwa tidak
ada singularitas belum tentu tidak ada big bang.
Menurut Koberlein, big bang adalah teori yang sudah sangat kuat sehingga
tidak akan goyah. Ia mengatakan, paper terbaru Ali dan Das tidak
mendatangkan kemajuan pandangan dalam kosmologi.
Sumber: www.fisikanet.lipi.go.id