Niels Henrik David Bohr (1885-1962). Anak pertama pasangan Christian
Bohr dan Ellen ini lahir pada tanggal 7 oktober 1885 di Kopenhagen.
Niels dan Herald, adiknya dibesarkan di lingkungan yang membuat mereka
berkembang menjadi jenius. Ayahnya, professor dalam bidang fisiologi dan
ibunya yang berasal dari keluarga berpendidikan, sangat membantu Niels
dalam membangkitkan minatnya dalam bidang fisika. Seiring dengan
perjalanan waktu, kakak beradik ini dikenal sebagai ilmuwan, Niels
sebagai fisikawan dan adiknya matematikawan.
Ahli fisika berkebangsaan Denmark dan peraih Nobel Fisika ini mengenyam
pendidikan di Sekolah Dasar Gammelhom pada tahun 1903. Pada tahun 1909
ia mendapat gelar Master Fisika dan pada tahun 1911 ia meraih gelar
doktor di Universitas Kopenhagen, tempat ia menimba ilmu. Dosen yang
membimbingnya di Universitas ini adalah Professor Christiansen,
fisikawan ternama.
Perjalanan karir Bohr dimulai dari almamaternya, ia menjadi dosen Fisika
(1913-1914). Kemudian, tahun 1914 - 1916, ia mengajar di Universitas
Victoria, di Manchester, dan pada tahun 1916 ia mendapat gelar Professor
Fisika Teoritis dari universitas ini. Pada tahun 1920 sampai akhir
hayatnya, tahun 1962, ia menjadi Kepala Institut Fisika, yang baru saja
dibentuk oleh universitas untuknya. Di sini ia mengembangkan teori
kuantum mengikuti hukum klasik dan mengembangkan fisika teoritis. Pada
tahun 1939, Bohr menghadiri eksperimen reaksi fisi ilmuan Jerman Otto
Hahn dan Fritz Strassmann. Bohr dipilih sebagai fisikawan pada
konferensi saintis di Amerika Serikat untuk eksperimen tersebut. Ia
mendemonstrasikan unsur Uranium-235 sebagai isotop yang mengalami reaksi
fisi nuklir.
Selama pendudukan Nazi di Jerman dalam Perang Dunia II, untuk
menyelamatkan hidupnya dan keluarganya, Bohr melarikan diri ke Swedia.
Kemudian ia hijrah ke Inggris dan Amerika Serikat, tempat ia terlibat
dalam pengembangan proyek energi atom. Ia kemudian bekerja Laboratorium
Sains di Los Alamos, New meksiko sampai bom atom pertama diledakkan
tahun 1945. Sebenarnya ia tidak menyukai proyek raksasa pengeboman ini.
Ia berharap dunia Internasional dapat mengendalikannya. Pada tahun-tahun
selanjutnya, ia mencurahkan pemikirannya dalam penerapan damai fisika
atom dan untuk masalah-masalah politik yang timbul dari perkembangan
senjata atom.
Teori Bohr tentang struktur atom telah mengantarkannya memperoleh Nobel
bidang fisika pada tahun 1922, dan tulisannya pernah diterbitkan pada
tahun 1913 dan 1915. Teori Bohr dilandasi teori Ernest Rutherford dan
Max Planck. Bohr mengemukakan bahwa atom terlihat seperti inti yang
dikelilingi oleh banyak elektron. Ia juga menjelaskan bahwa atom
memancarkan radiasi elektromagnetik ketika elektron melompat dari satu
lintasan kuantum ke lintasan lainnya. Model atom Bohr digunakan dalam
teori kuantum dan tetapan konstanta Planck. Model ini memberikan
kontribusi yang besar dalam perkembangan teori fisika atom selanjutnya.
Professor Bohr meninggal di Kopenhagen, Denmark pada tanggal 18 November
1962. Dari perkawinan Bohr dengan margrethe Norlund pada tahun 1912,
mereka dikaruniai enam orang anak laki-laki, dua diantaranya meninggal.
Keempat anaknya yang masih hidup adalah Hans Henrik (dokter), erik
(insinyur kimia), Aage (doktor fisika teoritis dan juga Direktur
Institut Fisika Teoritis mengikuti jejak ayahnya), dan Ernest (ahli
hukum). Memang benar, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya.
Untuk mengenang jasa-jasa Bohr, pada tahun 1996, Perserikatan
Internasional Kimia Murni dan Terapan mengabadikan nama Bohr untuk unsur
kimia bohrium (Bh) dengan nomor atom 107.
Sumber: fisik@net