Kegiatan memutar atau berputar
mengelilingi Ka'bah sebagai suatu bagian ritual haji disebut berthawaf
(berevolusi). Hal ini menurut ahli juga dilakukan makhluk-makhluk lain
di alam semesta ini.
Dalam teori sains modern menyatakan bahwa
segala sesuatu di alam semesta ini tak lebih dari "permainan" energi
vibrasi yang berlangsung secara terus menerus. Vibrasi sendiri bisa
dipahami sebagai berputarnya sebuah benda. Benda yang berputar tentu
menghasilkan medan magnet (ingat materi kelas XII tentang medan
magnet?). Hal ini terjadi pula pada alam semesta. Bumi berputar pada
porosnya (rotasi). Bulan, Matahari, Venus dan Mars bahkan elektron yang
terkecil sekalipun semuanya berputar (revolusi) (ingat...? materi kelas
XII tentang atom Bohr). Perbedaaan antara rotasi dengan revolusi, bahwa
rotasi adalah perputaran suatu benda mengitari porosnya (sumbunya)
sendiri. Sedangkan revolusi adalah perputaran suatu benda mengitari
benda lainnya.
Medan Magnet yang dihasilkan merupakan bentuk
keseimbangan agar semua tetap pada lintasannya sesuai dengan hukum yang
telah ditetapkan oleh ALLAH SWT Yang Maha Pencipta. Perputaran semesta
menjadi bentuk harmoni ketaatan yang ALLAH sederhanakan pada miniatur
prosesi thawaf di seputar Ka'bah. Thawaf ketika melaksanakan haji
disebit oleh Ary Ginanjar sebagai " spiritual kosmos". Ini merupakan
pesan spiritual Ilahiah, bahwa manusiapun harus bergerak pada garis
orbit,dan harus mengetahui apa dan siapa sebenarnya pusat orbitnya.
Manusia wajib mengetahui dimana ia seharusnya meletakkan dirinya juga
pusat orbitnya.
Itulah sebabnya ada yang mengatakan bahwa Ka'bah
diibaratkan sebagai porosnya semesta. Kalimat talbiyah "LABBAIK
ALLOOHUMMA LABBAIK (Aku memenuhi panggilan-Mu ya ALLAH)" merupakan
sebuah isyarat pengakuan untuk tunduk terhadap hukum semesta yang telah
digariskan, Setiap benda yang bergerak ada energi dan setiap energi
pastilah memiliki ruh. Sedangkan ruh seperti selembar kain putih tak
bernoda yang ditiupkan ke setipa jiwa. Setan hanya mampu menembus jiwa
manusia ketika beradadi alam rendah.
Para malaikat di langit juga
berputar mengelilingi 'Arsy ALLAH. Karena banyaknya malaikat maka ALLAh
menggantinya dengan BAitul Makmur dan karena sangat banyaknya maka
setiap malaikat hanya bertawaf sekali dam seumur hidupnya. Demikian pula
malaikat di bumi dan manusia di bumi juga thawaf mengelilingi suatu
poros tepat di bawah Baitul Makmur dan poros itu bernama Baitul Ka'bah.
Maka jelaslah tiada lain seluruh alam semesta inipun ber-thawaf
(mengelilingi 'Arsy ALLAH, Wallohu'alam) sebagai rasa tunduk dan
mengagungkan Ke Maha Perkasa an ALLAH. Dengan demikian titik sentral
alam ini pastilah 'Arsy Allah Yanga Maha Luas.
Firman
Allah:
"Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta
alam".(QS.Al A'raf(7):54)
Alam semesta ini adalah sebuah sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang padu dan membentuk satu kesatuan. Sistem makrokosmos ini tuduk dan patuh pada hukum alam yang sudah dirancang oleh ALLAH menjadi sebuah sistem yang tertutup. sistem ini ibarat sebuah jam tangan yang didesain oleh pabriknya. Jarum yang terdiri dari jarum panjang detik, menit, dan jam. Dengan kekuatan per/pegas yang sehalus rambut jam terus berputar pada porosnya tanpa henti. Jam baru berhenti jika ada campur tangan pemiliknya atau tukang jam. Artinya bahwa sistem jam sudah di stel sedemikian teliti dan terdiri dari sub-sub sitem. Jika salah satu sistem rusak maka ruskalah jam tersebut. Sebagai sebuah jam tidaklah bisa menahan putaran selamanya, begitu juga alam semesta tidak dapat "berputar " selamanya.
Firman ALLAH :
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan
langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan
kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah
lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Quran itu?"(QS.Al
A'raf(7):185)