Belajar ilmu pasti, haruslah mengedepankan logika sebagai cara berpikirnya. Jika bisa memahami kerangka berpikir logis, maka pembelajaran menjadi mudah dan menarik. Demikian pula jika belajar fisika sebagai bagian ilmu pasti. Guru yang baik dan smart/pintar akan memakai pola kreatif dalam menjelaskan dan menunjukkan cara-cara berpikir logis untuk memahami hukum-hukum dasar fisika.
Pelajaran fisika kelas 8 SMP di semester satu dibahas tentang gaya, pada pelajaran itu muncul pembelajaran tentang gaya gesek statis dan kinetis. Dimana dalam buku pelajaran fisika kelas 8 SMP pada umumnya telah diberikan penjelasan tentang kedua gaya gesek tersebut, yaitu gaya gesek statis bekerja pada benda diam sampai tepat akan bergerak, sedangkan gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang sedang bergerak.
Cukupkah penjelasan seperti itu? Jika harus menghafal memang cukup mudah, tetapi mengerti dan memahami pastilah jauh bagi siswa, tanpa penjelasan yang nyata. Seorang guru yang smart bisa membantu siswanya untuk memahami dan mengingat kedua gaya gesek itu. Dengan peragaan di lapangan yang bertumpu pada kinestesik, pemahaman tentang kedua gaya tersebut akan semakin mudah. Guru mengajak murid-muridnya pergi ke jalan raya yang tentunya bisa dikosongkan untuk peragaan. Sediakan sebuah mobil dengan sopirnya untuk menjaga lintasan, sementara mesin mobil dalam keadaan mati. Guru menyuruh seorang siswi untuk mencoba mendorong mobil yang belum bergerak.
Ternyata dengan mengerahkan seluruh tenaganya, siswi itu gagal untuk menggerakkan mobil karena adanya gaya gesek statis. Kemudian guru memanggil tiga siswa untuk membantu siswi mendorong mobil, dan setelah ditambah tiga tenaga siswa akhirnya mobil bisa bergerak dan berjalan. Setelah mobil berjalan tiga siswa diperintahkan untuk melepaskan dorongannya, sementara siswi tetap berada dalam posisi mendorong mobil, ternyata siswi itu mampu terus mendorong mobil yang sedang bergerak, dimana saat itu bekerja gaya gesek kinetis.
Peragaan tersebut akan mampu membantu murid untuk memahami apa yang dimaksud dengan kedua gaya gesek tersebut. Dengan peragaan itu murid mampu menyimpulkan bahwa gaya gesek kinetis lebih kecil dari gaya gesek statis, terbukti dalam keadaan bergerak siswi mampu mendorong mobil sendirian. Daya ingat yang dibantu dengan melihat, mendengar penjelasan, dan melakukan peragaan, akan panjang bahkan sampai di SMA, yang nantinya juga akan mempelajari lebih detil kedua gaya gesek tersebut.
Kecintaan akan suatu mata pelajaran dimulai dari pembelajaran yang menarik dan kreatif. Untuk majunya pendidikan memang dibutuhkan guru-guru yang smart, guru kreatif yang mampu menjelaskan dalil-dalil fisika dengan kejadian nyata di kehidupan sehari-hari. Mari, walaupun telah menjabat sebagai guru, bukan berarti selesainya proses belajar. Teruslah pertajam kemampuan, mengabdi demi terwujudnya generasi cerdas di masa datang, tingkatkan inovasi dengan kreasi-kreasi baru.
Bambang Widri
Jl Wiroto 2/3 Semarang
08562710800